Bisnisbandung.com - Polres Sumedang berhasil meringkus komplotan pencuri spesialis pembobol sekolah yang kerap meresahkan masyarakat.
Lima tersangka utama dan satu penadah berhasil diamankan sementara dua orang lain masih buron.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan pengungkapan kasus Pembobol Sekolah ini merupakan hasil kerja keras jajaran kepolisian.
Baca Juga: Anggota Komisi XI DPR Soroti Optimisme Menkeu Purbaya Capai 7% Pertumbuhan, Perlu Bukti Strategi
"Polisi tidak akan memberi ruang bagi para pelaku kejahatan yang meresahkan masyarakat," ujarnya.
Kapolres Sumedang AKBP Sandityo Mahardika menjelaskan kelima pelaku yang ditangkap masing-masing berinisial ART (36), NFS (25), FF (19), BK (27), dan A (24).
Sementara satu penadah berinisial DKW (38).
Dua penadah lain yang dikenal dengan nama Ajo dan Bokep kini masuk daftar pencarian orang (DPO).
"Para pelaku melakukan aksinya pada 3 September 2025 di empat sekolah, yaitu MTsN 1 Sumedang, Yayasan Al-Islam Sumedang, SMK Pembangunan Indonesia Sumedang, dan SMK Pemuda Sumedang," kata Sandityo.
Baca Juga: Pengamat: Resentralisasi Kekuasaan Berpotensi Seret Indonesia ke Arah Orde Baru
Dalam menjalankan aksinya para tersangka merusak pintu dan jendela sekolah lalu menggasak berbagai barang elektronik.
Mulai dari laptop, komputer, hingga proyektor.
Barang curian itu kemudian diangkut menggunakan mobil rental dan dijual ke penadah.
Polisi turut mengamankan barang bukti berupa satu unit mobil Xenia, linggis, obeng, kunci Y, tang, gembok, tas, serta puluhan barang elektronik hasil curian.
Baca Juga: Radya Labs Gelar Ruang Cipta 2025, Dorong Talenta Digital dan Inovasi AI di Indonesia
Artikel Terkait
Menteri Keuangan Purbaya Ungkap Alasan Suntik Dana Rp200 Triliun dari BI
Reshuffle Kabinet, Adi Prayitno Analisis: Layak Diganti atau Tidak?
Rahayu Saraswati Mundur dari DPR, Rocky Gerung Sebut Sikap Ini Pionir Standar Baru Politik
Amien Rais Puji Mundurnya Rahayu Saraswati: Contoh Teladan Politik Indonesia!
Blunder Purbaya Hari Pertama Jadi Menteri Keuangan, Awalil Rizky: Apakah Bisa Pulihkan Kepercayaan Publik?
Daripada Bangkrut Efisiensi Belanja Masih Bisa Diselamatkan, Kata Yanuar Rizky