Anggota Komisi XI DPR Soroti Optimisme Menkeu Purbaya Capai 7% Pertumbuhan, Perlu Bukti Strategi

photo author
- Jumat, 12 September 2025 | 21:00 WIB
M. Kholid, anggota Komisi XI dari Fraksi PKS (Tangkap layar youtube tvOneNews)
M. Kholid, anggota Komisi XI dari Fraksi PKS (Tangkap layar youtube tvOneNews)

bisnisbandung.com - Komisi XI DPR RI menyoroti optimisme Menteri Keuangan Purbaya Yudi Sadewa dalam menargetkan pertumbuhan ekonomi 6–7% pada 2025.

M. Kholid, anggota Komisi XI dari Fraksi PKS, menekankan perlunya bukti konkret terkait strategi yang akan dijalankan agar target tersebut realistis.

Salah satu langkah utama pemerintah adalah menyalurkan dana SAL senilai Rp200 triliun yang selama ini terparkir di Bank Indonesia ke perbankan, termasuk Himbara.

Strategi ini bertujuan mendorong sektor swasta agar bergerak lebih cepat, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat meningkat secara signifikan.

Baca Juga: Daripada Bangkrut Efisiensi Belanja Masih Bisa Diselamatkan, Kata Yanuar Rizky

Kholid menyoroti pentingnya memastikan cash flow perbankan tetap aman selama proses penyaluran. Hal ini karena Bank Indonesia berperan sebagai bantalan fiskal untuk menalangi utang maupun kebutuhan impor.

“Sehingga ketika dana SAL yang ada di Bank Indonesia itu diberikan ke sektor perbankan, perbankan harus dipastikan cash flow-nya aman,” ujarnya dilansir dari youtube tvOneNews.

“Karena fungsi dari Bank Indonesia itu kan sebagai buffer, sebagai bantalan fiskal buat, mungkin, bayar cicilan utang, buat impor,” lanjutnya.

Baca Juga: Rp200 Triliun Digelontorkan ke Perbankan, Ekonom UGM Ingatkan Risiko yang Bisa Terjadi

Selain itu, anggota DPR tersebut menekankan bahwa dana yang disalurkan harus masuk ke sektor produktif, bukan hanya berputar di instrumen keuangan seperti SBN atau SRBI.

Penyaluran yang tepat diharapkan mampu menggerakkan sektor riil, termasuk industri dan usaha swasta, sehingga dampak positifnya dapat dirasakan masyarakat.

“Maka yang dipastikan adalah selain cash flow-nya aman tadi ya, sesuai perhitungan, yang kedua adalah disalurkan ke sektor-sektor yang produktif yang menggerakkan ekonomi yang real. Di sini masyarakat bergerak lagi, swasta bergerak lagi,” tegasnya.

Komisi XI menekankan bahwa meski gaya kepemimpinan Menkeu baru lebih ekspansif dibandingkan sebelumnya, efektivitas kebijakan tetap bergantung pada perhitungan yang akurat dan pemanfaatan dana yang tepat sasaran.

Dengan demikian, target pertumbuhan ekonomi ambisius dapat lebih realistis untuk dicapai.***

Baca Juga: Kondisi Nepal Jadi Sorotan Dunia, Ketua BEM UI: Indonesia Sedikit Lagi Bisa Dititik Itu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X