Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akhirnya turun langsung menyikapi polemik seleksi tenaga kerja di PT FCC Indonesia yang menuai protes warga.
Keresahan muncul setelah beredar kabar bahwa pihak PT FCC Indonesia hanya menerima 2 dari lebih 100 pelamar asal Karawang bahkan sempat beredar ucapan yang dianggap melecehkan warga lokal.
Dalam instagramnya, Dedi Mulyadi bertemu dengan Kepala Desa Wadas dan manajer HRD PT FCC Indonesia.
Baca Juga: Pakar Nilai Transfer Data Warga RI ke AS Rawan Langgar Prinsip Perlindungan Privasi
Ia menegaskan bahwa persoalan ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut karena menyangkut harga diri masyarakat.
"Yang daftar seratus lebih, yang diterima cuma dua. Karena katanya kualifikasinya tidak terpenuhi, lalu mereka cari ke luar Karawang. Ini yang bikin warga tersinggung," ujar Dedi Mulyadi.
Untuk merespons hal itu, Dedi Mulyadi menginstruksikan agar sisa pelamar yang belum diterima diberikan pelatihan dasar seperti matematika agar mereka siap menghadapi seleksi berikutnya.
"Mulai Senin mereka akan ikut pelatihan matematika dasar di balai desa. Disiapkan langsung oleh Dinas Tenaga Kerja Provinsi dan Kabupaten Karawang," tambahnya.
Baca Juga: Gaya Komunikasi Santai Prabowo Dinilai Efektif, Tapi Bisa Tumpulkan Kritik Substantif
Terkait dugaan ucapan diskriminatif dari pihak HRD yang menyebut warga Karawang “tidak pintar” Dedi Mulyadi memastikan proses hukum berjalan.
Laporan warga telah diterima Polres Karawang dan akan diproses sesuai aturan.
"Ucapan manajer HRD itu sudah dilaporkan ke polisi. Biarkan proses hukum berjalan, apakah masuk unsur pidana atau tidak nanti aparat yang menentukan," tegasnya.
Dedi Mulyadi juga meminta agar warga tidak terprovokasi dan tidak melakukan aksi ke perusahaan.
Ia menegaskan bahwa dirinya sudah bertemu dengan tokoh masyarakat dan menjamin proses rekrutmen akan lebih adil ke depannya.
Baca Juga: Presiden Kritik Pihak Nyinyir, Pakar Nilai Prabowo Juga Terseret dalam Pola Komunikasi Serupa
Artikel Terkait
100 Triliun Hilang Akibat Beras Oplosan, Prabowo Minta Jaksa Agung Bertindak Cepat
Jokowi All Out! Pengamat: Taruhan Terakhir Besarkan PSI di Pemilu 2029
PSI Ganti Logo Gajah, Pengamat: Siap Rebut Pemilih PDIP?
APBN 2025 Bocor, Ekonom: Pajak Gagal Capai Target, Ekonomi Indonesia di Ambang Krisis
Amplop Kondangan Kena Pajak? Awalil Rizky: Pemerintah Dinilai Siksa UMKM dan Rakyat Kecil!
Mahfud MD Bongkar Pola ‘Politik’ Vonis Hasto: Hukuman Ringan Demi Jaga Kekuasaan!