Bisnisbandung.com - Ekonom senior Awalil Rizky menyampaikan analisis menohok soal kondisi fiskal Indonesia.
Menurutnya realisasi APBN Semester I 2025 menunjukkan tanda-tanda jelas bahwa ekonomi nasional sedang tidak dalam kondisi sehat.
Ia menyoroti pelebaran defisit, kegagalan penerimaan pajak mencapai target, dan lemahnya efisiensi belanja negara.
Baca Juga: Pertumbuhan 2025 Diprediksi Lesu, Ritel Hadapi Tahun Penuh Tantangan
Dalam unggahan kanal YouTube-nya, Awalil mengupas detail laporan yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani di hadapan DPR.
Salah satu poin utama adalah permintaan izin Menkeu kepada DPR untuk menggunakan Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp85,6 triliun guna menekan utang tambahan.
Hal ini karena defisit APBN diperkirakan melebar dari 2,53% menjadi 2,78% terhadap PDB, atau dari Rp616 triliun menjadi sekitar Rp662 triliun.
"Ini jadi sinyal awal bahwa kondisi fiskal kita sedang tidak baik-baik saja. Penerimaan negara khususnya dari pajak gagal memenuhi target," ujar Awalil.
Baca Juga: Tom MC Ifle Soroti Skandal Gold’s Gym, Ribuan Member Dirugikan dan Karyawan Tak Digaji
Ia menyebut angka shortfall pajak mencapai hampir 5%, jauh lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya sekitar 2,8%-3%.
Awalil juga mengkritisi klaim efisiensi belanja negara yang digaungkan pemerintah.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menyebutkan efisiensi anggaran akan mencapai Rp306,69 triliun.
Namun data di lapangan menunjukkan belanja negara hanya berkurang sekitar Rp93,8 triliun dari proyeksi awal, menyisakan pertanyaan besar ke mana larinya penghematan lainnya.
"Kalau efisiensinya Rp306 triliun tapi pengurangan belanja hanya Rp93 triliun sisanya kemana? Ini yang jadi sorotan DPR juga," tegasnya.
Baca Juga: Dugaan Konflik Kepentingan Mencuat, Baru Diresmikan Koperasi Merah Putih Tuban Tutup
Artikel Terkait
Polda Jawa Barat Periksa 11 Orang Terkait Ricuh Pesta Rakyat di Garut
Sindikat TPPO “Bayi” Terkuak, Ada Adopsi Ilegal ke Singapura? Polda Jawa Barat Buru Pelaku!
Siswi Putus Sekolah Gara-gara Utang Study Tour, Dedi Mulyadi: Sudah Saatnya Larangan Ditegakkan!
100 Triliun Hilang Akibat Beras Oplosan, Prabowo Minta Jaksa Agung Bertindak Cepat
Jokowi All Out! Pengamat: Taruhan Terakhir Besarkan PSI di Pemilu 2029
PSI Ganti Logo Gajah, Pengamat: Siap Rebut Pemilih PDIP?