Sindikat TPPO “Bayi” Terkuak, Ada Adopsi Ilegal ke Singapura? Polda Jawa Barat Buru Pelaku!

Bisnisbandung.com - Polda Jawa Barat kembali menyampaikan perkembangan penting dalam penanganan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang melibatkan sindikat "Bayi".

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan mengungkapkan bahwa penyidik kini tengah fokus mendalami dua jalur pengembangan kasus yang mengarah ke potensi penambahan tersangka dan dugaan jaringan internasional.

Dikutip dari instagram humaspoldajabar, Hendra menjelaskan “Saat ini penyidik berkonsentrasi pada dua tim yang dikirim ke lapangan.”

Baca Juga: Dugaan Konflik Kepentingan Mencuat, Baru Diresmikan Koperasi Merah Putih Tuban Tutup

“Pertama, tim yang berangkat ke Jakarta untuk memeriksa Saudari Lili alias Pupu yang datang dari Singapura. Kedua, tim dari Pontianak yang kembali membawa sejumlah data penting,” ujar Kombes Hendra.

Menurutnya pemeriksaan terhadap Lili alias Pupu dilakukan bersama kuasa hukumnya.

Sementara itu tim dari Pontianak mengungkap adanya potensi keterlibatan pihak lain di luar sindikat utama.

“Tidak hanya sindikat ‘Bayi’, ada indikasi pihak lain yang memenuhi unsur pasal 55 dan 56 KUHP yakni turut serta dan membantu,” katanya.

Baca Juga: Tom MC Ifle Soroti Skandal Gold’s Gym, Ribuan Member Dirugikan dan Karyawan Tak Digaji

Lebih lanjut ia menyebut bahwa penyidik menemukan kejanggalan karena praktik perdagangan orang ini telah berlangsung sejak 2023 dan berjalan mulus tanpa hambatan berarti.

Hal ini memunculkan dugaan kuat adanya keterlibatan pihak lain yang punya peran cukup besar.

Terkait dugaan keterlibatan jaringan asing seperti Singapura, Hendra menegaskan bahwa hal itu masih dalam tahap awal.

“Memang ada informasi bahwa beberapa anak diadopsi ke Singapura, tetapi kami belum sampai pada tahap pemeriksaan internasional. Fokus utama saat ini adalah menggali seluruh informasi dari para tersangka yang telah ditangkap,” jelasnya.

Empat tersangka telah diamankan dalam kasus ini. Salah satunya berperan sebagai perekrut sementara lainnya sebagai penampung.

Baca Juga: Pertumbuhan 2025 Diprediksi Lesu, Ritel Hadapi Tahun Penuh Tantangan