Pemerintah tetap mengandalkan utang untuk menutup defisit.
Total penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Neto diperkirakan mencapai Rp642,2 triliun dan pinjaman sebesar Rp133,3 triliun.
Bahkan menurut perhitungan Awalil utang pemerintah bisa menembus Rp870 triliun jika penggunaan SAL tidak disetujui oleh DPR.
“Bayangkan investasi saja dibiayai dari utang karena pendapatan negara tak cukup. Ini gambaran bahwa APBN kita tak sedang sehat,” ujarnya.
Baca Juga: Makin Digemari! Padel Jadi Olahraga Hits yang Menyehatkan dan Gampang Dimainkan
Menariknya Sri Mulyani juga menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai salah satu prioritas yang membuat belanja tak bisa ditekan lebih jauh.
Anggaran sebesar Rp300 triliun untuk MBG tetap harus tersedia sesuai arahan Presiden Prabowo.
“Kalau program MBG terus dibiayai, ya otomatis belanja tetap tinggi. Maka defisit melebar dan akhirnya kita balik lagi: utang,” pungkas Awalil.
Awalil menekankan bahwa realisasi fiskal yang buruk adalah cermin dari melemahnya kondisi ekonomi nasional.
Baca Juga: Badan Perlindungan Data Belum Ada di Indonesia, Transfer Data ke AS Berisiko Bocor
Ia menyerukan transparansi dan perbaikan kebijakan agar situasi tidak terus memburuk.
“Ini bukan hanya soal angka di kertas. Ini soal masa depan ekonomi bangsa,” tutupnya.***
Artikel Terkait
Polda Jawa Barat Periksa 11 Orang Terkait Ricuh Pesta Rakyat di Garut
Sindikat TPPO “Bayi” Terkuak, Ada Adopsi Ilegal ke Singapura? Polda Jawa Barat Buru Pelaku!
Siswi Putus Sekolah Gara-gara Utang Study Tour, Dedi Mulyadi: Sudah Saatnya Larangan Ditegakkan!
100 Triliun Hilang Akibat Beras Oplosan, Prabowo Minta Jaksa Agung Bertindak Cepat
Jokowi All Out! Pengamat: Taruhan Terakhir Besarkan PSI di Pemilu 2029
PSI Ganti Logo Gajah, Pengamat: Siap Rebut Pemilih PDIP?