Gak Bisa Main Malam-malam Lagi, Nih! Aturan Baru dari Gubernur Dedi Mulyadi buat Pelajar Jawa Barat

photo author
- Sabtu, 31 Mei 2025 | 08:00 WIB
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengeluarkan aturan jam malam (dok instagram Dedi Mulyadi)
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengeluarkan aturan jam malam (dok instagram Dedi Mulyadi)


Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengeluarkan ancaman tegas bagi para pelajar yang nekat melanggar aturan jam malam yang baru diterapkan di wilayahnya.

Dalam pernyataan blak-blakan, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa pelajar yang terlibat tawuran atau menjadi korban kekerasan di malam hari tidak akan mendapat bantuan pembiayaan dari Pemprov Jabar.

Aturan tersebut dituangkan dalam surat edaran yang ditujukan kepada para kepala desa, camat, bupati, dinas pendidikan, hingga aparat TNI-Polri.

Baca Juga: Dibalik Kritik Amerika Serikat, Ada Apa dengan QRIS dan Kepentingan Korporasi Global? 

“Setelah diberlakukan jam malam, kalau nanti ada anak Jawa Barat yang berkelahi, yang dibacok, yang dirampok di jalan, kemudian dia harus masuk rumah sakit, Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak akan membantu pembiayaannya,” ujar Dedi Mulyadi dalam kanal YouTubenya.

Intinya pelajar di Jawa Barat yang masih duduk di bangku sekolah harus sudah berada di rumah paling lambat pukul 21.00 pada hari-hari sekolah.

“Anak-anak kita yang masih sekolah, kalau harinya hari belajar bukan malam libur jam 9 malam sudah di rumah. Setuju enggak? Setuju!” tegas Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi menyatakan aturan ini bukan untuk membatasi kebebasan anak melainkan demi melindungi masa depan mereka.

Menurutnya banyak kasus tawuran pelajar terjadi karena mereka berkeliaran di malam hari dan janjian berkelahi lewat media sosial seperti Instagram.

Baca Juga: Peran Menteri Tidak Bisa Dikecualikan, ICW Soroti Kasus Korupsi Pengadaan Laptop

Dedi Mulyadi juga mewacanakan agar proses belajar-mengajar di seluruh sekolah di Jabar diseragamkan hanya sampai hari Jumat sehingga Sabtu bisa dijadikan hari libur bagi semua jenjang.

Ia mencontohkan kebijakannya saat menjabat Bupati Purwakarta yang sukses menerapkan sistem belajar seperti itu.

“Saya dulu bupati pertama yang membuat jam pelajaran sampai hari Jumat. Sabtu libur. Jam belajarnya mulai dari jam 6 pagi. Enggak apa-apa kan pulangnya cepat,” kata Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi juga menyentil peran orang tua yang menurutnya sudah kehilangan otoritas di mata anak.

Baca Juga: Sejak 2021 ICW Sudah Curiga, Kejanggalan Pengadaan Laptop di Kementerian Pendidikan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Raga Aditya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Soal Kasus Resbob, Polisi Telusuri Dua Tersangka Lain

Rabu, 17 Desember 2025 | 20:00 WIB
X