Ia menilai kultur seperti itu tidak bisa dibiarkan berkembang di tubuh birokrasi pemerintahan.
Sementara itu rencana ini menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Ada yang mendukung penuh demi reformasi birokrasi, ada pula yang menilai pendekatan militeristik tidak cocok diterapkan untuk semua orang.
Ia menegaskan bahwa pendekatan ini bukan untuk menghukum, melainkan membentuk disiplin, tanggung jawab, dan etos kerja yang tinggi.
“Ini soal membentuk manusia yang siap kerja, bukan soal menghukum. Kita butuh ASN yang kuat, disiplin, dan punya integritas,” tutupnya.***
Artikel Terkait
Ono Surono Ungkap Alasan Mengapa Vasektomi Tak Akan Pernah Terwujud di Jawa Barat
Kejagung Sita Rp479 Miliar Lagi, Kasus Duta Palma Tembus Triliunan Rupiah
Hadiah Rp 50 Juta untuk Video Perpisahan Terbaik, Gubernur Dedi Mulyadi Dorong Kreativitas Anak Jawa Barat
Fitnah Ijazah Jokowi, Tim Hukum Merah Putih: Roy Suryo Bisa Dijerat Pasal Berlapis!
Jokowi Dituding Fasilitator Politik China, Ini Kata Amien Rais
Mengungkap Rahasia Kesejahteraan, Pengamat: Kenapa Indonesia Lebih Bahagia dari Jepang dan Amerika Serikat?