Bisnisbandung.com - Meski menuai kritik dari berbagai kalangan program pembinaan siswa bermasalah dengan pendekatan ala militer yang digagas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tetap berlanjut.
Terbaru sebanyak 19 pelajar SMA dan SMK dari Kabupaten Indramayu dikirim ke barak militer untuk mengikuti pelatihan karakter.
Mereka berasal dari tujuh sekolah berbeda di Indramayu dan dianggap membutuhkan pembinaan ala militer karena sudah tidak bisa ditangani lagi oleh pihak sekolah maupun orang tua.
Baca Juga: Indonesia Dianggap Mampu Mediasi India–Pakistan, Pakar Sebut Menlu hingga JK Bisa Ditugaskan
Program ini sejatinya bukan kali pertama dilakukan.
Sebelumnya puluhan siswa bermasalah dari wilayah Bandung, Purwakarta, hingga Cianjur juga sudah lebih dulu merasakan pembinaan serupa.
Program ini merupakan salah satu inisiatif Dedi Mulyadi yang disebut sebagai bagian dari upaya pembangunan karakter siswa.
Namun pendekatan militer terhadap pelajar menuai kritik dari sejumlah pihak terutama pemerhati pendidikan dan aktivis hak anak.
Mereka menilai metode ini berpotensi melanggar hak-hak siswa dan dapat menimbulkan trauma.
Baca Juga: Ketegangan India–Pakistan Membara, Pakar Hukum Internasional Soroti Ancaman
Menanggapi pro dan kontra tersebut Dedi Mulyadi tetap kukuh dengan kebijakannya.
Ia menyebut pendekatan militer justru memberikan efek positif bagi siswa yang susah diatur, malas sekolah, hingga melawan orang tua.
“Kalau sampai melawan orang tuanya, enggak patuh, pengen jajan terus, susah tidur, susah bangun, susah mandi, susah makan, malas ke sekolah. Awas loh, Pak Gubernur datang nanti ke rumahnya ngejemput,” ujar Dedi Mulyadi dalam instagramnya.
Baca Juga: Tidak Sesuai Syariah, MUI Tegas Tolak Vasektomi Jadi Syarat Bantuan Sosial
Lebih lanjut ia menyatakan siap turun langsung ke rumah-rumah siswa yang bermasalah untuk "menjemput" mereka agar kembali ke jalur yang benar.
Artikel Terkait
Prabowo Tepis Isu Pembersihan Orang Jokowi, Pengamat: Hasan Nasbi Tetap di PCO
Pemakzulan Gibran Memungkinkan, Rocky Gerung: Namun Dibaliknya Ada Kalkulasi Politik yang Rumit
Seperti Sepak Bola, Pengamat: Politik Indonesia Butuh Regenerasi yang Tak Bisa Tanpa Pemain Muda
Prabowo Gaspol Dukung RUU Perampasan Aset, Adi Prayitno: DPR Kok Diam?
Hukum Alam Sedang Seruduk Gibran, Aktivis: Kursinya Panas!
Hendarsam: Pemakzulan Gibran Sama Saja Ganggu Pemerintahan Prabowo