Bisnisbandung.com - Pengamat politik Adi Prayitno menyoroti pentingnya regenerasi dalam dunia politik Indonesia.
Dalam youtubenya Adi mengibaratkan dunia politik seperti sepak bola yang menuntut pergantian pemain demi performa yang kompetitif.
“Kalau di sepak bola pemain berusia 29-30 tahun sudah dianggap tua kenapa di politik kita masih mengandalkan wajah-wajah lama?” ujar Adi.
Baca Juga: Goenawan Mohamad Dukung Pendidikan Wapres Gibran Diusut, Ijazah Jokowi Tidak Perlu Lagi
Menurutnya banyak politisi senior masih mendominasi jabatan strategis,mulai dari menteri, kepala daerah, hingga elite partai.
Padahal Indonesia saat ini tengah menikmati bonus demografi dengan mayoritas penduduk berusia produktif.
“Yang kita lihat di pemerintahan hari ini ya itu-itu saja. Seolah Indonesia kekurangan orang hebat,” lanjutnya.
Adi menjelaskan politik dan sepak bola di Indonesia ibarat dua sisi mata uang yang sulit dipisahkan.
Banyak politisi terlibat dalam kepengurusan klub atau federasi sepak bola dan suporter sering dimanfaatkan untuk kepentingan elektoral menjelang Pemilu, Pilpres, hingga Pilkada.
Baca Juga: “Barak Militer Bukan Tempat Cuci Piring Kotor” Dandhy Laksono Sindir Dedi Mulyadi
“Bola di Indonesia bukan cuma soal bikin gol tapi juga alat untuk mendapatkan dukungan politik,” katanya.
Namun menurutnya yang paling penting dari dunia sepak bola adalah pelajaran tentang regenerasi.
Klub-klub besar selalu meremajakan pemain demi menjaga performa. Hal ini juga harus diterapkan dalam dunia politik.
Dalam bagian akhir videonya Adi menyinggung laga El Clasico antara Barcelona dan Real Madrid di final Copa del Rey.
Baca Juga: “Sungguh Memalukan” Pengamat Ungkap Sorotan Dunia Soal Premanisme di Indonesia
Artikel Terkait
Puji Jokowi Tapi Pangkas Warisannya, Pengamat: Prabowo Bingungkan Publik
Bukan Cuma Pelajar, Warga Nakal & 'Orang Gemulai' Masuk Radar Barak Militer Dedi Mulyadi
Ngaku Tidak Takut Istri, Ono Surono Klarifikasi Videonya!
Anak Sulit Diatur? Orang Tua Putar Video Dedi Mulyadi, Bikin Nurut Seketika
Spanduk Sindiran Dedi Mulyadi 'Bapak Tiri' Gegerkan Cirebon, Ono Surono: Rakyat Berhak Kritis!
Hasan Nasbi Tak Jadi Mundur, Pengamat: Adakah Pembaruan dalam Komunikasi Politik Istana?