Bisnisbandung.com - Beberapa hari lalu Hasan Nasbi mengumumkan pengunduran dirinya.
Pengunduran diri yang batal dilakukan oleh Hasan Nasbi yang sebelumnya mengumumkan mundur sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) telah menjadi sorotan publik.
Menurut pengamat politik Adi Prayitno hal ini menjadi pertanyaan besar.
Baca Juga: Goenawan Mohamad Dukung Pendidikan Wapres Gibran Diusut, Ijazah Jokowi Tidak Perlu Lagi
“Kenapa Hasan yang sebelumnya mengundurkan diri, kini justru diminta kembali? Ada apa di balik keputusan ini?” kata Adi Prayitno dalam YouTubenya.
Adi Prayitno mengungkapkan bahwa keputusan pemerintah untuk memberi kesempatan kedua kepada Hasan Nasbi bukanlah hal yang biasa.
Dalam dunia politik sebuah kesempatan kedua tidak sering diberikan apalagi setelah sebuah kontroversi besar yang sempat membuat posisi Hasan dipertanyakan.
Salah satu peristiwa yang memicu kontroversi adalah pernyataan Hasan yang dianggap tak terukur dan menimbulkan kegaduhan seperti soal "kepala babi yang harus direbus saja".
Namun meski desakan untuk mengevaluasi posisinya begitu kuat pemerintah dan Presiden masih mempercayakan posisi tersebut kepada Hasan.
Baca Juga: “Barak Militer Bukan Tempat Cuci Piring Kotor” Dandhy Laksono Sindir Dedi Mulyadi
“Kepercayaan ini menunjukkan bahwa pemerintah percaya Hasan memiliki kapasitas dan kompetensi yang memadai,” ujar Adi.
Kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah kepada Hasan menunjukkan bahwa meski ada beberapa kesalahan dalam berkomunikasi pemerintah tidak ingin kehilangan sosok yang dianggap kompeten.
Hal ini berbeda dengan sikap pemerintah terhadap pejabat lain yang sering kali diganti setelah melakukan kesalahan besar.
Hasan meski sempat melakukan slip of the tongue dalam beberapa pernyataannya tetap dipercaya untuk melanjutkan tugasnya di PCO.
Baca Juga: “Sungguh Memalukan” Pengamat Ungkap Sorotan Dunia Soal Premanisme di Indonesia
Artikel Terkait
Dikritik, Program Pendidikan Barak Militer Dedi Mulyadi Justru Dapat Dukungan Menteri HAM
Petani NTT Dapat Bantuan! Gibran Serahkan Alat Pertanian demi Swasembada Pangan
Puji Jokowi Tapi Pangkas Warisannya, Pengamat: Prabowo Bingungkan Publik
Bukan Cuma Pelajar, Warga Nakal & 'Orang Gemulai' Masuk Radar Barak Militer Dedi Mulyadi
“Saya Bukan Presiden Boneka”, Pengamat: Pernyataan Prabowo yang Picu Perdebatan
Hukuman Polisi Dinilai Lemah, Dedi Mulyadi Perlu Pendidikan Militer!