“Dalam politik memberikan kesempatan kedua seperti ini sangat jarang. Biasanya kalau pejabat membuat blunder mereka langsung diganti. Namun dalam kasus Hasan meskipun ada kontroversi, dia tetap dipercaya untuk kembali,” jelas Adi.
Adi juga menekankan bahwa meskipun Hasan diberi kesempatan kedua ia harus memperbaiki cara berkomunikasinya.
Komunikasi publik adalah kunci bagi seorang jubir, terutama ketika berbicara atas nama pemerintah.
Hasan harus berhati-hati dalam memilih kata-kata agar tidak menimbulkan kontroversi atau kesalahpahaman di masa mendatang.
Baca Juga: Hasan Nasbi Dapat Kesempatan Kedua, Adi Prayitno Soroti Presiden dan Istana Sangat Percaya
“PCO adalah bagian integral dari pemerintahan yang harus menjaga komunikasi yang jelas dan terukur. Jika tidak itu bisa menimbulkan efek negatif terhadap citra pemerintah,” ujar Adi.
Sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan bertanggung jawab untuk menjadi suara pemerintah menyampaikan pesan penting dari istana dan menjelaskan kebijakan-kebijakan pemerintah kepada publik.
“Seorang jubir harus bisa tampil dengan elegan. Mereka harus siap mendengarkan kritik dan menjawabnya dengan kepala dingin bukan dengan kemarahan atau sikap anti-kritik,” tutup Adi.***
Artikel Terkait
Dikritik, Program Pendidikan Barak Militer Dedi Mulyadi Justru Dapat Dukungan Menteri HAM
Petani NTT Dapat Bantuan! Gibran Serahkan Alat Pertanian demi Swasembada Pangan
Puji Jokowi Tapi Pangkas Warisannya, Pengamat: Prabowo Bingungkan Publik
Bukan Cuma Pelajar, Warga Nakal & 'Orang Gemulai' Masuk Radar Barak Militer Dedi Mulyadi
“Saya Bukan Presiden Boneka”, Pengamat: Pernyataan Prabowo yang Picu Perdebatan
Hukuman Polisi Dinilai Lemah, Dedi Mulyadi Perlu Pendidikan Militer!