Remaja tersebut berusaha membela diri mengatakan perpisahan bisa menjadi momen berharga bagi siswa.
Namun Dedi Mulyadi kembali menekankan bahwa kenangan indah di sekolah dibangun selama proses belajar bukan dari satu acara perpisahan yang mahal.
"Kenangan itu selama tiga tahun sekolah bukan di acara perpisahan. Kalau mau perpisahan,bikin acara sendiri sama teman-teman jangan bawa nama sekolah," tegasnya.
Baca Juga: Solo Diusulkan Jadi Daerah Istimewa, Pengamat: Akan Menimbulkan Kecemburuan di Wilayah Lain
Dedi Mulyadi juga menyinggung soal bahaya jika acara perpisahan di luar kendali sekolah seperti risiko kecelakaan, tawuran, hingga mabuk-mabukan.
"Kalau sekolah terlibat nanti kalau ada kecelakaan siapa yang tanggung jawab?" ucapnya.
Menurut Dedi Mulyadi kebijakan ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan pendidikan murah dan tidak membebani rakyat.
"Biaya pendidikan harus murah. Jangan sampai sekolah gratis dari pemerintah, tapi siswa tetap dibebani biaya macam-macam," tutup Dedi Mulyadi.***
Artikel Terkait
DPRD Jawa Barat Protes Penghapusan Dana Hibah Pesantren oleh Gubernur Dedi Mulyadi
Mulai 2 Mei! Anak Nakal di Jawa Barat Akan Disekolahkan di Komplek Militer
SMK di Bekasi Tetap Ngotot Study Tour ke Bali, Dedi Mulyadi: Kami Akan Ambil Tindakan!
Pemerintah Utus Jokowi ke Vatikan, Pengamat: Emang Nggak Ada Orang Lain?
Bikin Video Edukatif, Gibran Malah Dibully, Pengamat: Jangan Paksain Bicarain Konsep Berat!
Isu Gibran Memanas, Pengamat: Suara Purnawirawan Senada dengan Rakyat