Ia menegaskan ingin mengubah sistem dan meminta Kemenag menyusun data madrasah dan pesantren yang benar-benar layak dibantu.
"Saya mau pendekatan pembangunan bukan aspirasi politik. Semua lembaga Islam harus halalan thayyiban. Enggak boleh ada yang jadi bancakan," katanya.
Langkah Dedi Mulyadi memang tak main-main. Ia menyatakan telah menghentikan sementara seluruh bantuan hibah untuk yayasan keagamaan sambil melakukan audit dan pendataan ulang.***
Artikel Terkait
Jokowi Cawe-Cawe, Pengamat Politik Buka Suara Soal Kritik Uni Lubis
LG Batal Investasi di Indonesia, Pemerintah: Kami yang Memutus, Bukan Mereka
DPR Kecewa, Kasus Uang Miliaran di Bawah Kasur Hakim Dinilai Memalukan dan Memilukan
Sri Mulyani Ungkap Negosiasi Tarif Trump: Indonesia Tak Mau Kena Dampak Langsung!
Pengacara Geruduk Polda, Laporkan Roy Suryo soal Ijazah Jokowi
Dulu Heroik, Kini Pragmatis? Pengamat Sebut Prabowo Alami Pergeseran Sikap