Pencitraan Berlebihan Gaya Dedi Mulyadi Dianggap Lebay Kata Pengamat Politik

photo author
- Senin, 14 April 2025 | 18:00 WIB
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (dok instagram Dedi Mulyadi)
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (dok instagram Dedi Mulyadi)

Rudi mengingatkan bahwa sejak era reformasi kekuasaan otonomi daerah ada di tangan bupati dan wali kota.

Posisi gubernur bukan lagi dominan seperti masa Orde Baru.

Menurut Rudi tindakan-tindakan Dedi Mulyadi yang terlalu cepat diekspos ke publik justru bisa menjadi bumerang.

Ia menyebut tindakan Dedi seperti menegur pejabat daerah melalui media sosial atau memamerkan pilihan mobil dinas sebagai contoh gaya komunikasi yang tidak elok.

Baca Juga: Orang-Orang Kaya Indonesia Marak Pindahkan Uangnya, Psikologis Pasar Bisa Terganggu?

“Kebaikan itu tidak perlu dipamerkan. Biarkan publik yang menilai bukan diri sendiri yang mengglorifikasi,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan Dedi Mulyadi untuk belajar dari pengalaman Gubernur sebelumnya, Ridwan Kamil yang menurut Rudi terlalu sibuk membangun citra hingga akhirnya terjerat berbagai isu politik dan hukum.

Meski penuh kritik,Rudi tetap mengaku memberi masukan secara konstruktif.

Ia menyarankan Dedi Mulyadi lebih fokus menjalankan program-program konkret daripada tampil terus-menerus di depan kamera.

“Kalau sambal dadak itu enaknya pas. Tapi kalau kebanyakan cabai atau garam malah bikin eneg. Begitu juga komunikasi publik harus terukur,” tutupnya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Soal Kasus Resbob, Polisi Telusuri Dua Tersangka Lain

Rabu, 17 Desember 2025 | 20:00 WIB
X