Bisnisbandung.com - Pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden terpilih Prabowo Subianto menimbulkan pertanyaan besar di publik.
Ke mana arah politik PDIP setelah ini? Pengamat politik Rudi S Kamri dalam youtube Anak Bangsa TV memberikan pandangan tajam soal posisi PDIP pasca pertemuan tersebut.
Rudi S Kamri menegaskan bahwa PDIP seharusnya tidak tergoda masuk dalam pemerintahan.
Baca Juga: Konsumsi Domestik Naik, GAPKI Wanti-Wanti Dampak ke Devisa Ekspor Sawit
Ia menyarankan agar PDIP tetap berada di luar pemerintahan sebagai mitra kritis.
Menurutnya ini bukan soal permusuhan tapi demi menjaga keseimbangan demokrasi.
“Menjadi mitra kritis itu jauh lebih penting. Jangan sampai koalisi gemuk ini mematikan fungsi check and balances,” tegas Rudi.
Rudi mengingatkan bahwa PDIP harus kembali ke akar ideologinya sebagai partai yang memperjuangkan suara rakyat kecil.
Ia menyayangkan jika PDIP justru ikut terseret dalam arus pragmatisme politik.
Baca Juga: Ketegangan AS-China Ancam Ekspor Sawit, GAPKI: Jangan Sampai Saling Membalas Berlanjut
“PDIP adalah partainya wong cilik. Tapi apakah semangat itu masih hidup dalam tindakan nyata partai?” ucapnya.
Rudi juga mengkritik munculnya kelompok-kelompok pragmatis dalam tubuh PDIP dan partai-partai lain yang bergabung dalam pemerintahan Prabowo.
“Ketika ideologi dibuang demi kekuasaan maka yang terjadi hanyalah koalisi pura-pura,” ujar Rudi.
Ia bahkan menyebut langkah partai-partai yang menyatu tanpa landasan ideologis sebagai bentuk "premanisme politik".
Baca Juga: Prabowo dan Presiden Mesir El-Sisi Bahas Penguatan Kerja Sama Strategis
Artikel Terkait
Lisa Mariana Buka Suara: Dari Telegram, Hamil, hingga Tuntut Tanggung Jawab Ridwan Kamil
MAKIN GAWAT! Uang Orang Kaya Indonesia Lari ke Luar Negeri, Pengamat Bongkar Akar Masalahnya!
KPK Tunggu Laporan Resmi Kemendagri soal Bupati Indramayu Lucky Hakim Pergi ke Jepang
Jelang SPMB Wali Kota Bandung Janji Subsidi Sekolah Swasta! Ini Syaratnya
Gubernur Jawa Barat Fokus Jalan dan Jembatan, Ini Rinciannya
Kasus BJB hingga Isu Lisa Mariana, Komentator Politik: Ridwan Kamil Menuai Badai