Ketegangan AS-China Ancam Ekspor Sawit, GAPKI: Jangan Sampai Saling Membalas Berlanjut

photo author
- Minggu, 13 April 2025 | 19:00 WIB
Ekspor Sawit (Tangkap layar youtube CNBC Indonesia)
Ekspor Sawit (Tangkap layar youtube CNBC Indonesia)

Bisnisbandung.com - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono, menyampaikan kekhawatiran serius terhadap dampak lanjutan dari ketegangan dagang global antara Amerika Serikat dan China.

Menurutnya, eskalasi perang tarif antara dua kekuatan ekonomi dunia itu bukan sekadar persoalan bilateral, melainkan sinyal ancaman yang dapat menjalar menjadi krisis global dan berdampak langsung ke industri sawit Indonesia.

Eddy Martono menilai bahwa langkah saling balas tarif, seperti yang dilakukan Amerika Serikat dengan menaikkan bea masuk hingga lebih dari 140%, sangat berpotensi menekan aktivitas perdagangan internasional secara luas.

Baca Juga: Inter Milan Menang Telak 3-1 atas Cagliari, Simone Inzaghi Optimis Hadapi Bayern Munchen di Liga Champions

“Kalau terjadi resesi ekonomi dunia, ini bisa berdampak ke semua pihak. Kita mau ekspor ke negara mana pun pasti akan terdampak, termasuk ketika kita sedang membuka pasar-pasar baru, itu juga akan terkena imbasnya,” ungkapnya dilansir dari youtube CNBC Indonesia.

 Bila kondisi ini terus berlanjut, ia memperkirakan bahwa resesi global bisa terjadi, yang kemudian akan menyeret industri sawit ke dalam situasi sulit.

“Justru itu yang kita khawatirkan. Kita benar-benar berdoa supaya jangan sampai terjadi, jangan sampai saling balas-membalas ini terus berlanjut dan akhirnya terjadi krisis global sesuatu yang sangat tidak kita harapkan terjadi,” harapnya.

Baca Juga: Teun Koopmeiners Comeback, Juventus Asuhan Igor Tudor Kembali ke Jalur Kemenangan

Menurut Eddy, meskipun Indonesia tengah berusaha membuka pasar-pasar ekspor baru, krisis global akan tetap memukul semua lini perdagangan, termasuk kelapa sawit.

 Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kesiapan internal untuk memperkuat daya tahan industri.

Dalam pandangannya, ketahanan industri sawit hanya bisa dicapai melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi.

 Eddy memaparkan sejumlah langkah strategis yang telah dilakukan GAPKI dan mitranya, antara lain program replanting untuk petani sawit rakyat, penggunaan serangga penyerbuk dari Tanzania guna meningkatkan pembentukan buah.

Baca Juga: DPR Lamban Bahas RUU Perampasan Aset, Pengamat Politik : Ini yang Ditakuti Koruptor

Serta riset terhadap pupuk hayati berbasis mikroba untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia impor.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X