SMAN 6 Depok Klarifikasi Surat Edaran Study Tour Bukan Aturan Mengikat, Dedi Mulyadi Beri Penjelasan

Bisnisbandung.com - Polemik mengenai kebijakan larangan study tour yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus bergulir.

Humas SMAN 6 Depok Syahri Ramadhan menegaskan bahwa surat edaran tersebut sifatnya hanya imbauan bukan larangan mutlak.

Dikutip dari youtube Dedi Mulyadi, Syahri Ramadhan menjelaskan “Kami menginterpretasikan bahwa surat edaran itu bukan larangan melainkan imbauan.”

Baca Juga: Belajar dari China, Bisakah Danantara Meningkatkan Investasi Hingga 200%? Analisis Ekonom UI

“Di dalamnya disebutkan bahwa jika ada kerja sama dengan pihak tertentu, maka masih diperbolehkan,” ujar Syahri Ramadhan.

Namun pernyataan ini bertentangan dengan arahan yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Menurut Dedi Mulyadi kebijakan tersebut bertujuan untuk melindungi siswa dari beban ekonomi dan risiko keselamatan akibat perjalanan jauh.

Ia merujuk pada insiden kecelakaan yang menewaskan sejumlah siswa SMK di Depok beberapa waktu lalu sebagai pelajaran penting.

Baca Juga: Dividen BUMN Dikelola Danantara, Negara Bisa Defisit Anggaran?

Humas SMAN 6 Depok menjelaskan bahwa program yang dijalankan oleh sekolah bukanlah sekadar studi tour biasa melainkan kunjungan objek belajar ke beberapa kampus yang telah bekerja sama dengan sekolah.

Namun Dedi Mulyadi menegaskan bahwa kampus-kampus ternama seperti UI dan ITB yang berada di sekitar Depok sudah cukup untuk dijadikan destinasi tanpa perlu melakukan perjalanan jauh.

“Di UI sudah lengkap semua fakultasnya. Tinggal bagaimana caranya anak-anak Depok bisa masuk ke UI,” tegasnya.

Humas SMAN 6 Depok juga mengklarifikasi bahwa kegiatan yang direncanakan sebelumnya tidak bersifat memaksa.

Bahkan bagi siswa yang kurang mampu pihak sekolah telah menyiapkan dana sosial sebagai bentuk subsidi.

Baca Juga: Masyarakat Pesimis dengan Danantara, Juru Bicara Kepresidenan: Sebenarnya Ini Karena Mindset