Feri Amsari: Penghematan vs Investasi Danantara Siapa Untung?

Bisnisbandung.com - Pakar hukum tata negara Feri Amsari melontarkan kritik tajam terhadap kebijakan Presiden Prabowo Subianto.

Feri Amsari menyoroti masalah pengelolaan anggaran negara yang dinilai tidak sesuai dengan prinsip penghematan.

Feri Amsari menyoroti proyek Danantara yang disebut-sebut sebagai bagian dari strategi investasi negara.

Baca Juga: Belajar dari China, Bisakah Danantara Meningkatkan Investasi Hingga 200%? Analisis Ekonom UI

Menurut Feri Amsari langkah pemerintah lebih condong ke arah investasi yang menguntungkan kelompok tertentu dibandingkan penghematan yang nyata.

Namun ia menilai proyek tersebut justru membebani keuangan negara dengan dalih investasi.

"Jangan bicara soal penghematan jika anggaran justru disedot untuk proyek investasi yang tidak jelas manfaatnya bagi masyarakat luas," tegas Feri Amsari dalam youtube Abraham Samad.

Lebih lanjut, ia menilai proyek-proyek besar seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) adalah bentuk pengeluaran besar yang bertolak belakang dengan konsep efisiensi anggaran yang digaungkan pemerintah.

"IKN dan proyek lainnya justru memperlihatkan bahwa pemerintah lebih fokus pada investasi berskala besar daripada memastikan kesejahteraan rakyat," ujarnya.

Baca Juga: Dividen BUMN Dikelola Danantara, Negara Bisa Defisit Anggaran?

Feri Amsari juga mengkritik struktur kabinet yang dinilai terlalu gemuk.

Ia menilai pemerintahan Jokowi-Prabowo semakin memperbanyak jumlah pejabat dan staf khusus termasuk mengangkat influencer dan buzzer untuk mengisi posisi tertentu.

"Alih-alih menghemat mereka justru memperbesar pengeluaran dengan mengangkat orang-orang yang tidak memiliki kapasitas di pemerintahan," katanya.

Menurutnya langkah ini menunjukkan ketidakseriusan pemerintah dalam melakukan efisiensi anggaran.

Baca Juga: Masyarakat Pesimis dengan Danantara, Juru Bicara Kepresidenan: Sebenarnya Ini Karena Mindset