Bisnisbandung.com - Wacana pemangkasan anggaran yang dilakukan pemerintah belakangan ini menuai berbagai reaksi.
Ganjar Pranowo menilai kebijakan efisiensi ini semestinya tidak hanya sekadar memangkas anggaran tetapi juga merampingkan birokrasi yang dinilai terlalu gemuk.
Ganjar menyatakan bahwa kebijakan pemangkasan anggaran bisa diterima jika tujuannya untuk menghemat belanja negara dan mencegah pemborosan.
Namun ia menyoroti pemangkasan yang dilakukan pemerintah kali ini terasa drastis dan berisiko menurunkan kualitas layanan publik.
"Saya sangat mendukung efisiensi jika memang tujuannya jelas. Tetapi pemangkasan ini jangan sampai malah mengganggu layanan vital bagi masyarakat," ujar Ganjar dalam youtubenya.
Salah satu contoh yang ia angkat adalah pemangkasan anggaran BMKG sebesar hampir 50%.
Meski BMKG memastikan operasional tetap berjalan pemangkasan ini dikhawatirkan akan menghambat pemeliharaan alat penyebaran informasi ke daerah terpencil serta pengembangan riset yang berdampak jangka panjang.
Ganjar juga menyoroti bahwa kebijakan efisiensi ini bertolak belakang dengan keputusan pemerintah sebelumnya yang justru menambah jumlah menteri dan wakil menteri.
Menurutnya langkah ini menunjukkan adanya kontradiksi dalam kebijakan pemerintah.
"Empat bulan lalu kabinet dibentuk dengan jumlah menteri yang lebih banyak termasuk pejabat setingkat menteri. Ini jelas bertentangan dengan prinsip efisiensi yang sedang dikampanyekan," katanya.
Ia menegaskan bahwa jika pemerintah benar-benar ingin efisiensi seharusnya dilakukan perampingan birokrasi dengan menghapus lembaga-lembaga yang memiliki fungsi tumpang tindih bukan menambah pos-pos baru.
Ganjar juga menilai bahwa kebijakan pemangkasan ini lebih bersifat politis ketimbang murni untuk efisiensi.
Baca Juga: Sejalan Dengan Gubernur Dedi Mulyadi, ICMI Siap Kolaborasi Mewujudkan Visi Jabar Istimewa
Artikel Terkait
Manuver Jokowi Gagal? Rocky Gerung: 55 Kepala Daerah PDIP Tetap Setia ke Megawati
Tanpa Lawan! AHY Terpilih Aklamasi Jadi Ketua Umum Demokrat, Siap Hadapi Pemilu 2029
Singgung Abuse of Power, SBY Tegaskan Demokrat Harus Junjung Etika
Langgar Larangan Study Tour, Dedi Mulyadi: 133 Kepsek SMA/SMK di Jawa Barat Bakal Kena Sanksi
Longsor di Garut Renggut Nyawa Ayah 3 Anak, Dedi Mulyadi: Sekolah & Rumah Akan Kami Urus!
Saat Retreat Staf Dedi Mulyadi Bertemu Sosok Kontroversial AAP yang Pencuri Pisang