Bisnis Bandung - Pengamat Hukum dan Tata Negara, Refly Harun menegaskan, saat ini, Republik ini darurat kebohongan dari sisi leadership/kepemimpinan.Yang paling membuat kita miris adalah, justru orang yang tidak amanah, atau yang tidak "trusted" yang terpilih dalam ajang kontestasi/pemilihan.
Kenapa begitu? Karena hulunya sudah becek, hulunya sudah kotor, kontestasi/pemilihan itu semuanya uang, miris mendengarnya, tegas Refly Harun.
Ditegaskan Refly Harun, rebutan/pemilihan/kontestasi kepemimpinan itu selalu pakai uang, kalaupun tidak pakai uang, pakai lobby - lobby kotor.
Baca Juga: Tidak Pilih Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, M Sobary Lebih Pilih Ganjar Pranowo dan 4 Calon Tokoh Ini
"Kalau cara memilih/kontestasi pemimpin ketua - ketua lembaga, kepala - kepala lembaga tidak berdasarkan pada "trackrecord", tetapi pakai perkoncoan, ya tunggulah hancurnya negeri ini, dan itu pasti terjadi".
Menurut Refly Harun, saat ini marak pemilihan/kontestasi pemimpin ketua lembaga atau kepala lembaga, dimulai dari level yang paling atas sampai level yang paling bawah, tidak didasarkan pada kemampuan, berdasarkan kapasitas, integritas tapi hanya sekedar akseptabilitas yang diterima kemana-mana
"Karena tadi, menggunakan politik uang, menggunakan kekuatan finansial, yang akibatnya melukai kita semua sebagai rakyat".
Baca Juga: Ustadz Tengku Zulkarnain: Tragis, Partai Islam Menyebrang Ke Nasionalis Sekuler
"Kita diharapkan berpartisipasi didalam pemerintahan yang mereka pimpin, tapi ada hal lain yang kita tidak percaya dengan pemimpin - pemimpin yang kita pilih, atau pemimpin yang dipilih"
"Jadi pertentangannya disana, karena kalau pemimpin terpercaya, maka rakyat akan berbondong - bondong mendukung pemimpin tersebut"
"Tetapi kalau pemimpinya tidak kita percaya, maka partisipasi yang diminta pemimpin untuk negara tidak akan terjadi", imbuh Refly Harun.
Menurut Pengamat Hukum dan Tata Negara itu, masyarakat akan tetap saling membantu, tetapi barangkali mereka tidak akan percaya pada mekanisme negara.
Baca Juga: Refly Harun: Habib Rizieq Tidak Dendam Kepada Prabowo Subianto, tapi Menyayangkan Hal yang Satu Ini
Sama seperti pemerintah pusat tidak percaya pada pemerintah daerah, sehingga menjalankan sendiri programnya secara tidak efektif.
"Pemerintah daerah tidak percaya pada pemerintah pusat, karena pemerintah pusat memang tidak percaya pada pemerintah daerah"
Jadi kita hidup didalam negara "low trust society", jadi tingkat kepercayaan masyarakat rendah.
Tingkat kepercayaan rendah karena tadi, karena banyaknya pembohong, orang-orang yang yang tidak bisa dipercaya, dan itu dibuktikan dengan korupsi dimana-mana.
Bahkan pada masa pemerintahan Jokowi, korupsi sudah terjadi disemua level, dilevel apapun, baik eksekutif, legislatif hingga yudikatif.
Pada masa pemerintahan SBY pun begitu.
Baca Juga: Geisz Chalifah Ungkap Habib Kribo Khawatir dan Ketakutan Kalau Anies Baswedan Menjadi Presiden
Refly Harun menegaskan, tidak ada Presiden setelah era reformasi yang berhasil melakukan pemberantasan korupsi.
Korupsi masih menjadi masalah akut direpublik ini
Karena itu kita membutuhkan sebuah langkah yang radikal untuk melakukan pemberantasan korupsi, tentu berharap pemimpin - pemimpin yang terpilih, bukan orang yang suka bohong atau tukang bohong.
Republik ini membutuhkan pemimpin yang jujur, pemimpin yang amanah bisa dipercaya, pemimpin yang sidiq, lurus, tidak bengkok.
Kemudian pemimpin yang tabliq, artinya pemimpin yang menyampaikan apa yang harus disampaikan secara benar, dan pemimpin yang fathonah, yakni pemimpin yang cerdas, punya kapabilitas.
Baca Juga: Refly Harun: Ada Blok Anies Baswedan dan Blok Ganjar Pranowo, Sedangkan Blok Prabowo Subianto Tidak Terlihat
itulah empat kriteria kepemimpinan yang sering kita dengar dalam khasanah Islam
Dalam khasanah nasional, kita bisa katakan kepemimpinan yang memilki kapabilitas, punya integritas
Banyak PR direpublik ini yang harus benar- benar harus kita garis bawahi, pungkas Refly Harun.
Pernyataan tersebut diungkapkan Refly Harun, dichannel youtube pribadinya,tayang 10/05/2022.***
Artikel Terkait
BRI Implementasikan Pasar Unggulan di Jawa Barat
Pilpres 2024, Peluang Prabowo Subianto Dapat Dukungan Ulama Lagi atau Tidak
Egi Sudjana: Freeport Nambah Utang, Harusnya Rakyat Bisa Dapat 200 Juta Dari Emas