opini

Literacy in Indonesia: Practice and Policies, Apakah Sudah Berhasil?

Senin, 14 April 2025 | 21:55 WIB
Ilustrasi literasi (Freepik)

Oleh: Wahyu Trimastuti

Mahasiswi Program Doktor Ilmu Pendidikan Bahasa Universitas Negeri Semarang

Bisnisbandung.com - Kebijakan literasi di Indonesia berkembang melalui berbagai inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan angka melek huruf dan menumbuhkan budaya membaca dan menulis khususnya di kalangan pelajar.

Pada peningkatan kualitas pendidikan, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi angka buta huruf hingga dibawah 1% pada tahun 2024 dan menjadi salah satu target pada “Visi Indonesia Emas 2045” yang mencapai angka 0,05% pada tahun 2030.

Beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan budaya literasi diantaranya,

Baca Juga: Menteri Sowan ke Jokowi, Pengamat: Mereka Masih Anggap Jokowi Bosnya!

1) Gerakan Literasi Sekolah, kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan budaya literasi yaitu dengan cara mendorong kebiasaan membaca setiap hati dikalangan siswa dengan cara mewajibkan siswa untuk membaca minimal 15 menit sebelum pelajaran dimulai.

2) The Aksara Agar Berdaya (AKRAB), kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan angka melek huruf bagi orang dewasa melalui kerangka keaksaraan yang disesuaikan.

3) Pengembangan Perpustakaan, inisiatif ini memberikan sumber daya buku dan literasi secara langsung kepada masyarakat, khususnya di daerah terpencil dengan menyediakan perpustakaan keliling untuk menciptakan kelompok membaca di masyarakat.

Baca Juga: Pencitraan Berlebihan Gaya Dedi Mulyadi Dianggap Lebay Kata Pengamat Politik

Tantangan yang dihadapi untuk meningkatkan literasi di Indonesia, diantaranya adalah

akses yang tidak merata dan memadai bagi siswa untuk mendapatkan bahan bacaan, sehingga menghambat kemampuan siswa untuk berlatih dan meningkatkan keterampilan membaca mereka.

Faktanya, keluarga yang berpenghasilan rendah, lebih dari 60% tidak mampu membeli buku. Oleh karena itu, menjadikan kesenjangan melek huruf bagi siswa.

Selain itu, tantangan yang dihadapi adalah kekurangan pelatihan dan sumber daya yang diperlukan untuk mengajarkan keterampilan literasi secara efektif.

Halaman:

Tags

Terkini

SMK Go Global dan Arah Pendidikan Kita

Senin, 8 Desember 2025 | 19:00 WIB

Ketika Budaya Masuk, Keyakinan Tersentuh

Senin, 1 Desember 2025 | 11:00 WIB

Kisah Desa Wisata yang Mencari Jalan Pulang

Senin, 1 Desember 2025 | 10:01 WIB

Judol, Ketika Kebebasan Berubah Menjadi Jerat

Jumat, 21 November 2025 | 14:20 WIB

Di Antara Idealisme dan Royalti

Rabu, 12 November 2025 | 06:00 WIB

Percakapan tentang Setetes Kehidupan

Sabtu, 1 November 2025 | 18:00 WIB

Jabat Tangan di Bawah Langit Islam

Senin, 13 Oktober 2025 | 20:35 WIB

Bandung di Persimpangan

Minggu, 5 Oktober 2025 | 20:00 WIB

Mimpi di Balik Gerobak

Rabu, 24 September 2025 | 09:45 WIB

Generasi Patah Sayap, Mimpi yang Terkubur

Senin, 15 September 2025 | 21:30 WIB

Saat Gizi yang Dijanjikan Membawa Nestapa

Jumat, 5 September 2025 | 12:30 WIB

Butiran Air Mata di Karung Beras

Jumat, 18 Juli 2025 | 17:00 WIB

Pak, Tahun Depan Aku Masih Bisa Ngajar, Nggak?

Selasa, 15 Juli 2025 | 10:30 WIB

Sungai Itu Masih Ingat Namamu

Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:30 WIB

Sebuah Suara dari Desa untuk Negeri

Selasa, 1 Juli 2025 | 21:00 WIB

Cara Mendengar Suara Tuhan, Secara Mudah

Minggu, 29 Juni 2025 | 19:30 WIB