Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya berjudi, (meminum) khamar, berkorban untuk berhala, dan mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan keji dari pekerjaan syaitan. Maka jauhilah itu agar kamu beruntung.”
(QS. Al-Ma'idah: 90)
Ayat ini menunjukkan bahwa judi tidak hanya sekadar perbuatan dosa, tetapi juga termasuk kejahatan sosial yang harus dijauhi dan diberantas secara total. Rasulullah Saw. sangat serius memberantas judi. Beliau tidak hanya melarangnya, tetapi juga membangun masyarakat yang sadar hukum dan takut kepada Allah Swt.
Dalam sistem Islam, pemberantasan judi dilakukan tidak hanya melalui penindakan hukum (ta’zir) terhadap pelaku dan bandar, tetapi juga dengan membangun struktur hukum yang menyeluruh, melalui penegakan hukum syariah oleh aparat yang paham dan tunduk kepada hukum Allah Swt.
Baca Juga: Hasan Nasbi Mundur, Hersubeno Arief: Sudah Dua Orang ‘Jokowi’ di Kabinet Prabowo Mengundurkan Diri
Pendidikan Islam yang menanamkan akidah dan akhlak sejak dini agar masyarakat menjauhi hal-hal haram. Jaminan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dilakukan negara secara merata melalui penerapan ekonomi Islam. Kontrol sosial dari masyarakat pun berjalan efektif dengan budaya amar ma’ruf nahi munkar. Sehingga tidak ada alasan untuk mencari “jalan pintas.”
Di masa sejarah peradaban Islam dahulu, pelaku judi tidak hanya dihukum, tetapi juga dibina secara mental dan spiritual. Masyarakat dibekali pemahaman bahwa kebahagiaan sejati bukan pada materi, tetapi pada keridhaan Allah Swt.***
Artikel Terkait
Makna Jumat Agung Bagi Umat Kristiani dan Pengorbanannya
Dari Sosok Inspiratif Hingga Terjerat Skandal, Perjalanan Gibran Sebagai CEO eFishery
Tradisi Perayaan Paskah di berbagai daerah di Indonesia
Surat Kartini dalam 'Door Duisternis tot Licht': Habis Gelap Terbitlah Terang, Dari Penindasan Menuju Cahaya Perubahan
Tugu Biawak Wonosobo Rp 50 Juta Jadi Sorotan Kalahkan Patung Miliaran, Netizen: Kalau Tepat Sasaran, Hasilnya Mantap!
Conclave: Dibalik Pintu Tertutup Kapel Sistina Vatikan, Ada Agama, Politik dan Konspirasi Bertemu