bisnisbandung.com - Jurnalis senior Hersubeno Arief menyoroti pengunduran diri Hasan Nasbi dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Presiden (Presidential Communication Office/PCO) sebagai peristiwa politik yang mencerminkan dinamika kekuasaan di lingkaran pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Dalam analisisnya, Hersubeno menyatakan bahwa pengunduran diri Hasan Nasbi tidak lagi menjadi spekulasi setelah ia sendiri menyampaikan secara terbuka pengunduran dirinya melalui media sosial.
Ia menyebut langkah ini sebagai konsekuensi dari melemahnya posisi Hasan Nasbi sejak Menteri Sekretaris Negara Pratikno Hadi mulai mengambil alih fungsi komunikasi publik presiden.
Baca Juga: Aura Cinta Bukan Nama Asli! Dedi Mulyadi Terkejut dengan Fakta Mengejutkan Kepsek SMAN 1 Cikarang
Hersubeno juga menggarisbawahi bahwa pengunduran diri ini terjadi di tengah belum adanya kejelasan mengenai masa depan lembaga PCO yang sebelumnya dibentuk oleh Presiden Jokowi menjelang akhir masa jabatannya.
“Dengan pengunduran diri Hasan Nasbi, berarti dalam 6 bulan terakhir ini setidaknya sudah dua orang “Jokowi” di kabinet Prabowo yang mengundurkan diri,” lugasnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Hersubeno Point, Rabu (30/4).
Hersubeno memandang bahwa Hasan Nasbi adalah figur yang selama ini identik dengan kepentingan politik Jokowi, bahkan menyebut latar belakang dan rekam jejak digital Hasan pernah menunjukkan sikap yang berseberangan dengan Prabowo.
Baca Juga: Ganti Wakil Presiden Gibran, Pengamat: Titik Huru-Hara Politik Nasional
Menurutnya, penunjukan Hasan oleh Jokowi menjelang lengser sebagai Kepala PCO sempat menimbulkan pertanyaan publik, karena dinilai sebagai upaya menitipkan loyalis di pemerintahan selanjutnya.
Ia juga mengaitkan pengunduran diri Hasan dengan konteks politik yang lebih luas.
Hersubeno mencatat bahwa sebelumnya Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, yang juga dikenal sebagai orang dekat Jokowi, telah mundur dari jabatannya sebagai utusan khusus presiden.
Hersubeno melihat pola pengunduran diri dua figur ini sebagai sinyal melemahnya pengaruh Jokowi di era Prabowo.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Bongkar Kegelisahannya di DPR, BUMD Diisi Tim Sukses hingga PPH 21 Jadi Sorotan
Dalam pernyataannya, Hersubeno mempertanyakan nasib lembaga PCO yang sempat diperkuat oleh Hasan dengan puluhan staf, termasuk beberapa juru bicara ternama.
Artikel Terkait
Dunia Di Ambang Perang, Prabowo Harus Reshuffle Kabinet! Pengamat: Gibran Dinilai Tak Siap
PAN Buka Peluang Usulkan Kader Jadi Cawapres Jika Prabowo Nyapres 2029
Pengamat Sebut Presiden Prabowo Melakukan Hal yang Jarang Sekali Dilakukan Pemimpin
Prabowo Tak Mau ‘Ngemis’ ke Trump, Hendri Satrio: Sikap Mandiri Bagus, tapi Investasi Harus Masuk
Hasil Survei Buktikan Masyarakat Percaya Presiden Prabowo, Golkar Ungkap Peran Partai Politik
Diam-diam Mundur, Ini Alasan Hasan Nasbi Tinggalkan Kantor Komunikasi Kepresidenan