Sesar Cugenang, Penyebab Gempa Cianjur Hingga BMKG Dorong Pemkab Relokasi 9 Desa

photo author
- Minggu, 11 Desember 2022 | 16:15 WIB
Foto udara zona bahaya Sesar Cugenang di Cianjur oleh BMKG ( dok. BMKG)
Foto udara zona bahaya Sesar Cugenang di Cianjur oleh BMKG ( dok. BMKG)

bisnisbandung.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendorong Pemerintah Dareah (Pemkab) Cianjur untuk segera merelokasi pemukiman warga di sepanjang zona patahan atau Sesar Cugenang.

Area Sesar Cugenang tersebut seluas kurang lebih 9 kilometer persegi dan dinyatakan sebagai zona berbahaya untuk dihuni karena rawan gempabumi.

"Pemicu gempa Cianjur Magnitudo 5.6 pada 21 November 2022 lalu adalah patahan atau Sesar Cugenang. Ini adalah sesar yang baru teridentifikasi dalam survei yang dilakukan BMKG," ungkap Dwikorita selaku kepala BMKG, dalam Konferensi Pers di Jakarta, Kamis (8/12).

Baca Juga: Reporter Amerika ini menangis di Qatar saat Piala Dunia : Harusnya Islam jadi panutan dunia, Bukan Dibenci !!!

Dwikorita menyebut, karena patahan tersebut berada di wilayah Cugenang maka dinamakan sesar Cugenang.

Sebelumnya, Dwikorita mengatakan jika gempa di Cianjur diduga disebabkan aktivitas Sesar Cimandiri karena pusat gempa berada di dekat sesar tersebut.

Namun setelah dilakukan analisis focal mechanism dan sebaran titik gempa-gempa susulan, analisis citra satelit dan foto udara, serta survei lapangan secara detail yang dilakukan oleh BMKG terhadap pola dan karakteristik surface rupture (retakan/rekahan permukaan tanah), sebaran titik longsor, kelurusan morfologi, dan pola sebaran kerusakan bangunan, maka disimpulkan bahwa gempa Cianjur disebabkan oleh sesar baru Cugenang.

Dwikorita juga memaparkan jika Sesar Cugenang membentang sepanjang kurang lebih 9 kilometer dan melintasi sedikitnya 9 desa.

Dari 9 desa yang dilintasi, sebanyak 8 desa diantaranya termasuk ke dalam kecamatan Cugenang. Kedelapan des aitu diantaranya Desa Ciherang, Desa Ciputri, Cibeureum, Nyalindung, Mangunkerta, Sarampad, Cibulakan, dan Desa Benkot. Sementara desa terakhir yaitu Nagrak, lokasinya di dalam wilayah Kecamatan Cianjur.

Baca Juga: Fresh Graduate Harus Tahu! Inilah Hal Yang Perlu DIsiapkan Sebelum Interview

"Karena Sesar Cugenang adalah sesar aktif, maka rentan kembali mengalami pergeseran atau deformasi, getaran dan kerusakan lahan, serta bangunan. Area sepanjang patahan harus dikosongkan dari peruntukkan sebagai permukiman, sehingga jika terjadi gempabumi kembali di titik yang sama, tidak ada korban jiwa maupun kerugian materil," imbuhnya.

Hal lain yang disampaikan Dwikorita adalah penemuan atau penetapan zona patahan baru ini sangat vital dalam mendukung proses rehabilitasi dan rekonstruksi berbagai bangunan yang terdampak oleh gempa pada bulan November lalu.

Karena, jangan sampai dalam prosesnya, rumah warga maupun berbagai fasilitas umum dan sosial lainnya kembali didirikan di jalor gempa tersebut.

Namun demikian, Dwikorita melanjutkan jika area tersebut bukan berarti tidak bisa dimanfaatkan.

Menurutnya, area yang berada di jalur Sesar Cugenang tetap bisa dimanfaatkan untuk keperluan pertanian, Kawasan konservasi, lahan resapan, maupun dikembangkan menjadi destinasi wisata dengan konsep ruang terbuka tanpa bangunan permanen.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Yayu Rahayu

Sumber: bmkg.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X