Pertanian Perlu Didukung Pemanfaatan Sains Data untuk Menuju Era Smart Agriculture

photo author
- Kamis, 30 Juni 2022 | 20:00 WIB
Smart Agriculture dapat diwujudkan dengan pemanfaatan Sains data dalam Pertanian (Pixabay)
Smart Agriculture dapat diwujudkan dengan pemanfaatan Sains data dalam Pertanian (Pixabay)

Bisnisbandung.com – Sektor pertanian perlu memanfaatkan perkembangan Sains data dan informasi yang sangat cepat dan memegang peran penting saat ini dan masa depan. Hal ini disebabkan oleh semua aktivitas manusia akan tergantung pada ketersediaan data dan informasi yang berkualitas.

Peran sains data dan informasi di era industri 4.0 inipun juga di bidang pertanian modern merupakan salah satu upaya mewujudkan metode pertanian cerdas melalui pemanfaatan teknologi yang disebut dengan Smart Agriculture.

Indonesia sebagi negara agraris yang memproduksi serta mengkonsumsi hasil pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan bagi penduduknya, saat ini masih banyak menggunakan teknologi tradisional yang mengandalkan kondisi kesuburan tanah.

Baca Juga: Kementerian Pertanian Terus Mendorong Ekspor Pinang pada 2022

Padahal dengan potensi yang ada,  Indonesia memiliki kesempatan untuk menjadi penghasil pangan terbesar di dunia jika dapat memanfaatkan teknologi maju yang dapat mendukung produktivitas, efisiensi dan efektivitasnya.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Sains Data dan Informasi ikut berkontribusi dalam perkembangan Smart Agriculture yang berfokus pada berbagai riset dalam menghadirkan berbagai aplikasi yang dapat mendukungnya.

“Data sains di bidang pertanian akan sangat berperan dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian di tengah keterbatasan lahan, air dan penyubur, sementara dilain sisi populasi penduduk semankin meningkat,” kata Kepala Organisasi Riset Elektronika dan Informatika, Budi Prawara dikutip dalam rilis BRIN di Jakarta, Kamis (30/6/2022).

Hal senada disampaikan Kepala Pusat Riset Sains Data dan Informasi, Esa Prakasa,  bahwa produk pertanian saat ini masih dikerjakan secara manual, padahal ini menjadi sangat penting dari sisi atau penyedia pangan dan merupakan kebuthan pokok. “Dari berbagai permasalahan yang selama ini hanya dapat ditangani secara manual oleh orang-orang berpengalaman, sehingga kemampuan untuk menangani hal tersebut terbatas," kata Esa Prakasa.

Baca Juga: Berdaulat Pangan dengan Pertanian Agroekologi

"Dengan adanya aplikasi maka pengamatan, analisis, dan identifikasi pertumbuhan tanaman pertanian dapat dilakukan secara cepat dan akurat, hal ini dapat dilakukan karena aplikasi menggunakan model deep learning yang telah dilatih dengan data-data real hasil pengumpulan secara langsung,” tambah Esa.

Esa Prakasa menyebutkan BRIN menggelar webinar yang bertajuk Talk To Scientist dengan narasumber yang merupakan kolaborasi dari Pusat Riset Sains Data dan Informasi yang telah melakukan riset bersama pada beberapa tahun sebelumnya. Webinar ini diadakan untuk mendapatkan informasi yang mendalam terkait peran sains data dan informasi.

“Harapannya dengan kehadiran bersama antara periset dan kolaborator dalam satu forum, dapat menguatkan bahwa kegiatan riset yang telah dilakukan ini memiliki manfaat pada kondisi riil dan menjadi peluang untuk dapat dikomersialisasikan pada pihak ketiga seperti industri,” ungkap Esa Prakasa.

Pusat Riset Sains Data dan Informasi menghasilkan riset yang berkenaan dengan pemanfaatan sains data  agar bisa mengenali berbagai feature yang dimiliki oleh tanaman, seperti ukuran daun, warna permukaan, kelengkungan, dan lainnya.

Baca Juga: Harga Pupuk Meroket, Saatnya Kembali Ke Alam, ke Pertanian Agroekologi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Us Tiarsa

Sumber: infopublik.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X