Bisnis Bandung - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah mengumumkan akan melepaskan setidaknya 15 juta barel minyak cadangan di tempat strategis Amerika Serikat, sebuah langkah dilakukan mengikuti pengurangan produksi OPEC + yang kontroversial yang telah menimbulkan cemoohan di Washington menjelang pemilihan paruh waktu bulan depan.
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengatakan pada hari Rabu (19/10) sore bahwa pelepasan itu akan menyelesaikan pelepasan 180 juta barel minyak yang disetujui pemerintahannya pada bulan maret, dimana telah terjadi kekhawatiran krisis energi global terkait dengan adanya perang Rusia di Ukraina.
Senada dengan Joe Biden, informasi dari Kantor Presiden Amerika Serikat, Gedung Putih mengatakan setidaknya akan ada pelepasan sekitar 15 juta barel cadangan minyak akan mulai dikirim pada bulan Desember tahun ini,
Baca Juga: Resesi di Depan Mata?, Simak Pendapat Bank of America dan JP Morgan Tentang Ekonomi Amerika Serikat
“Dengan pengumuman saya hari ini, kami akan terus menstabilkan pasar dan menurunkan harga pada saat tindakan negara lain telah menyebabkan volatilitas seperti itu,” kata Joe Biden kepada wartawan saat konferensi pers.
Pembebasan itu, yang awalnya disebut pemerintah sebagai " hukuman bagi negara rusia " karena amerika dan sekutunya melarang impor minyak dan gas rusia atas invasi ke Ukraina, telah mengirim cadangan strategis AS ke level terendah sejak 1984.
Pada hari Rabu, ada sekitar 400 juta barel tersisa di cadangan, dimana minyak itu di simpan di kompleks empat situs dengan gua penyimpanan bawah tanah yang dibuat di kubah garam di sepanjang pantai Teluk Texas dan Louisiana.
dari Gedung Putih mengatakan pemerintah AS akan mengisi kembali minyak dari tempat cadangan strategis ketika harga minyak berada pada atau lebih rendah dari $67 hingga $72 per barel, demi meningkatkan kemungkinan pelepasan tambahan selama musim dingin di AS dan dalam upaya untuk menjaga harga turun.
Presiden Joe Biden pada hari Rabu kemarin kembali memperbaharui kritik terhadap perusahaan minyak, yang telah dituduh pemerintahan mengambil untung dari krisis pasokan energi di seluruh dunia dengan menjaga "harga lebih tinggi dari yang seharusnya".
Baca Juga: Alasan Kenapa Kucing Punya Hobi Tidur, Nomor 6 Sering Kita Lihat
“Pesan saya kepada perusahaan energi Amerika adalah , perusahaan energi tidak boleh menggunakan keuntungan untuk membeli kembali saham atau untuk dividen. Tidak pada saat sekarang dan tidak saat perang berkecamuk. perusahaan harus menggunakan keuntungan ini untuk meningkatkan produksi dan pemurnian, ”kata presiden Joe Biden.
Pelepasan cadangan minyak di tempat strategis melanjutkan apa yang telah menjadi janji bagi presiden Joe Biden, yang mulai menjabat dan menjanjikan untuk mengurangi ketergantungan AS pada bahan bakar fosil dan menggantinya dengan sumber yang lebih terbarukan.
Selama konferensi pers hari Rabu, Presiden Joe Biden menyerukan peningkatan produksi energi bersih AS, dengan mengatakan kepada anggota parlemen perlu meloloskan reformasi untuk membantu meringankan hambatan.
“Saat ini, proses untuk mendapatkan persetujuan proyek energi bersih terlalu berbelit-belit dan terlalu memakan waktu,” katanya. “Jadi saya meminta Kongres, meloloskan undang-undang perizinan untuk mempercepat persetujuan semua jenis produksi energi, mulai dari angin, surya, hingga hidrogen bersih” kata presiden Joe Biden.
Sementara itu, harga energi yang tinggi terjadi pada bahan bakar bensin yang telah membuat Partai Demokrat Joe Biden kewalahan menjelang pemilihan pada tanggal 8 november, dimana akan menentukan susunan legislatif AS dan memiliki implikasi besar bagi kemampuan presiden untuk memberlakukan keputusannya.