news

Bakal Resesi? Ekonomi Dunia Akan Memasuki Masa Kelam?

Senin, 17 Oktober 2022 | 17:00 WIB
Resesi menghantui dunia ekonomi pada tahun 2023 (unsplash)

Nah itulah penjelasan sederhana tentang hukum permintaan dan penawaran ya. Dan ini mengabaikan beberapa faktor dan kondisi-kondisi tertentu seperti barang kolektor ataupun barang mewah karena itu hal yang berbeda lagi.

Baca Juga: Berkelit dari Resesi Ekonomi

Belakangan ini Resesi menjadi topik populer dikalangan masyarakat dan semua orang membicarakannya.

Sebelum kita membahas konteks yang lebih luas, apakah kalian sendiri sudah paham apa arti Resesi itu sendiri? Mari kita bedah dengan sederhana apa itu istilah Resesi, Inflasi dan stagflasi.

RESESI

Resesi itu adalah situasi dimana ekonomi mengalami perlambatan di suatu negara dalam periode tertentu dan gejalanya bisa dilihat ketika produk domestik mengalami kontraksi dan ketika perlambatan ekonomi itu berlangsung dalam dua Kuartal berturut-turut ketika PDB itu berkontraksi dalam dua Kuartal berturut-turut.

Baca Juga: Heboh Impor Emas di Negara Ini naik 1.700%

Maka situasi Itu bisa kita bilang sebagai Resesi kemudian contohnya ketika situasi awal pandemi yang mana bisa kita bilang Indonesia setelah itu berada dalam keadaan Resesi, kenapa Indonesia bisa berada dalam keadaan Resesi? Karena kegiatan ekonomi dibatasi, karena roda perekonomian berputar lebih lambat dari biasanya orang mau jualan nggak ada yang beli, orang mau beli nggak ada uangnya, Oleh karena itu ketika negara sedang mengalami fase Resesi diperlukan kebijakan fiskal dan moneter yang sesuai untuk memutar roda perekonomian.

Simpelnya Kebijakan Fiskal adalah langkah yang diambil negara dalam mengatur anggaran pendapatan dan belanja termasuk di dalamnya pajak, pembiayaan dan otoritas yang mengatur kebijakan fiskal di Indonesia ini adalah Kementerian Keuangan, sedangkan Kebijakan Moneter adalah langkah yang diambil negara dalam mengatur peredaran mata uang, termasuk di dalamnya perbankan yang bertanggung jawab. Lalu siapa yang bertanggung jawab adalah Bank Indonesia.

Baca Juga: Mastercard memiliki 5 Area Utama Untuk Membuat Crypto Menjadi Alat Transaksi Sehari-hari, Simak Detailnya

Jadi walaupun namanya Kementerian Keuangan bukan berarti mereka juga mengurus peredaran uang.

Mana yang lebih penting, Kebijakan Fiskal atau Moneter? kedua-duanya sama penting dan harus berjalan beriringan karena apapun situasi perekonomian yang sedang dihadapi suatu negara, maka Kebijakan Fiskal dan Moneter harus saling bersinergi dalam mengatasi permasalahan dan memulihkan solusi.

Misalnya Resesi di awal tahun 2020 ketika ekonomi kita melambat bentuk penyesuaian Kebijakan Fiskal kalian misalnya keringanan pajak bentuk penyesuaian kebijakan moneternya misalnya kuantitatif isinya yang memberikan dampak penurunan suku bunga acuan.

Baca Juga: Heboh Kustodian Global Terbesar di Dunia Meluncurkan Platform Penitipan Crypto di AS

Suku bunga acuan adalah suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Sentral suatu negara yang menjadi acuan bank-bank konvensional serta lembaga keuangan lainnya.

Halaman:

Tags

Terkini