Deddy menyatakan, hal tersebut karena dirinya melihat masih banyak uang pecahan di sisi ritel penjualan yang cukup riskan.
Baca Juga: Dukungan Lintasarta Dalam Digitalisasi UMKM Jawa Barat
Dirinya mencontohkan salah satu perusahaan di bawah PT Agronesia yaitu Pabrik Es Saripetojo yang setiap hari melakukan ritel sehingga cukup riskan untuk kehilangan ataupun lupa pencatatan.
"Kami mungkin berencana dengan salah satu anak BUMN untuk digitalisasi menggunakan entah itu pakai QR Code atau QRIS, jadi paling tidak laporan bisa cepat dan data bisa langsung diolah day by day," pungkasnya.***