news

Jalur Maut Cipularang akibat Teknis atau Nonteknis? Pemerintah Harus Lakukan Penelitian Ulang

Rabu, 29 Juni 2022 | 14:30 WIB
Kecelakaan Tol Cipularang (Foto: Dok. Polres Purwakarta)

Bisnisbandung.com - Kecelakaan lalu lintas di km-92 Tol Cipularang apakah akibat teknis atau nonteknis? Pemerintah harus melakukan penelitian ulang, baik konstruksi maupun penjaluran.

Secara teknis, Jalur Maut Cipularang antara km 100-90 rawan kecelakaan. Jalur itu dari arah Bandung menurun sampai jembatan kemudian menanjak lagi.

Konstruksi jalan melembah seperti itu kurang baik bagi jalur jalan tol. Di Jalan tol, meski ada batas kecepatan, tetap saja pengemudi terdorong memacu kendaraannya.

Baca Juga: Penyebab Kecelakaan di Km 92 Tol Cipularang

Secara nonteknis, menyangkut disiplin petugas pengatur lalulintas dan sikap mental para pengguna jualan.

Jalur Maut Cipularang yang sudah diketahui rawan kecelakaan, seyogianya jangan dilepas tanpa petugas pengatur lalulintas. Kalau perlu dijaga selama 24 jam.

Masyarakat pengguna jalan belum memiliki disiplin dan budaya berlalulintas yang baik. Pengendara selalu ingin memacu kendaraannya jauh melebihi batas maksimal 80 km perjam.

Baca Juga: Arus Balik Mulai Meningkat, Ridwan Kamil Klaim Angka Kecelakaan Menurun

Baca Juga: Ridwan Kamil : Malah Menaikan Ongkos Ekonomi Pemerintah Naikan Tarif Tol Cipularang Dan Padaleunyi

Truk dan bus yang seharusnya tetap berada di jalur kiri, tiba-tiba mengambil jalur tengah bahkan ke jalur kanan. Karena tidak ada tindakan, hal itu menjadi kebiasaan.

Jalur Maut km 100 – 90 sangat banyak memakan korban. Paling akhir, 26 Juni 2022 terjadi tabrakan beruntun. Sebanyak 17 kendaraan bertabrakan beruntun di km 92 betulan Sukatani Purwakarta.

Sebelumnya beberapa kali terjadi kecelakaan lalu lintas di jalur itu. Antara lain, kecelakaan menimpa pedangdut Syaipul Jamil dik km 100 mengakibatkan istrinya meninggal dunia.***

Tags

Terkini