Ridwan Kamil : Malah Menaikan Ongkos Ekonomi Pemerintah Naikan Tarif Tol Cipularang Dan Padaleunyi

photo author
- Minggu, 6 September 2020 | 17:45 WIB

BISNIS BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sangat tidak setuju  saat mengetahui rencana kenaikan tarif tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) dan Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi).

Melalui akun Instagram pribadinya @ridwankamil, Kang Emil tak setuju dengan rencana kenaikan tarif tol tersebut.Apalagi di tengah kondisi pandemi saat ini, jika tarif tol dinaikan maka bukan tidak mungkin beban masyarakat akan semakin besar.

Tulisan Ridwan Kamil di akun Instagram pribadinya.

YTH PT JASA MARGA @official.jasamarga

Menaikan tarif tol di situasi ekonomi sulit saat pandemi ini sangatlah tidak bijak. Ekonomi yang potensi resesi ini hanya akan diperparah oleh kebijakan korporasi ini. Karena sub sektor ekonomi turunannya akan ikut naik.

BUMN yang lain-lain berlomba menurunkan, mengharatiskan, mensubsidi, ini malah menaikan beban ongkos ekonomi.

Mohon ditunda dan ditinjau ulang sampai situasi ekonomi membaik, karena itu bagian dari bela negara anda.

Unggahan Ridwan Kamil soal protes rencana kenaikan tarif tol pun ditanggapi oleh warganet.

@adimaulanap Setuju, semangat pak, jgn kendur, pelaku umkm seperti saya merintih Tarif tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) dan Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi) pada hari Sabtu (5/9/20) akan mengalami kenaikan tarif.

Anggota Komisi V DPR RI Ahmad Syaikhu meminta pemerintah dapat menunda penyesuaian tarif dua ruas jalan tol tersebut.

Ia mengimbau agar Pemerintah menunda kenaikan tarif tol sampai pertumbuhan ekonomi kembali naik dan stabil serta daya beli masyarakat pulih kembali.

"Saya tegaskan kembali, harus ditunda sampai ekonomi membaik," ucap Syaikhu , Sabtu (5/9/2020).

Menurutnya, kenaikan kedua jalan tol tersebut jelas tidak tepat waktunya saat  kondisi rakyat sedang susah akibat pandemi Covid-19.

Dalam situasi ekonomi sekarang ini, seharusnya Pemerintah memberikan insentif pada UMKM yang sudah sangat terpukul bukan menaikkan tarif tol.

"Efeknya akan berantai. Tarif tol naik, harga barang naik dan pada akhirnya akan jadi beban baru masyarakat," ungkap Syaikhu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X