news

Mutakhir! Ini Prediksi Peta Politik 4 Capres-Cawapres, Jika MK Pertahankan Presidential Threshold 20 Persen

Sabtu, 14 Mei 2022 | 09:25 WIB
Sistem Presidential Threshold 20%, syarat ajukan Capres-Cawapres sendiri salah satunya adalah yakni memiliki 115 kursi di parlemen (YouTube/Refly Harun)

Bisnis Bandung - Pengamat Hukum dan Tata Negara, Refly Harun mengungkapkan, pertemuan 3 Ketua Umum partai politik, yakni P3 (19 kursi), PAN (44 Kursi) dan Partai Golkar (85 kursi) ini, kalau menjalin kekuatan, tentu bisa mengajukan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden sendiri.

Untuk mengajukan calon Presiden dan Wakil Presiden sendiri, salah satu syaratnya adalah yakni cukup 115 kursi, sedangkan kalau partai politik tersebut (read : P3,PAN, Partai Golkar) bergabung, maka sudah melampaui 115 kursi, ungkap Refly Harun. 

Refly Harun mengimbuhkan, jika ditotal, ke 3 partai politik ini (read : P3, PAN, Partai Golkar) sudah memiliki 148 kursi, ini cukup untuk mengajukan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden.

Menurut analisis Refly Harun, ketiga partai politik ini (read: P3, PAN dan Partai Golkar) sepertinya tidak mau menjadi sekedar figuran diajang Pemilihan Presiden mendatang. 

Baca Juga: Menggunakan Instrumen Murahan Berbasis SARA, Ruhut Sitompul Memenuhi Unsur Ditindak Secara Hukum

Dan sebagaimana kita ketahui bahwa wacana tentang calon Presiden dan Wakil Presiden ini selalu didominasi oleh orang - orang yang bukan dari 3 partai politik (read: PAN, P3 dan Partai Golkar) tersebut. 

Dikatakan Refly Harun, 6 besar yang selalu disebut - sebut adalah, shaft pertama Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Sedangkan shaft kedua yakni, AHY, Solahudin Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil. 

Jadi 6 besar ini shaft ini, yakni gabungan shaft pertama dan kedua, tidak ada nama-nama yang berasal dari ketiga partai tersebut (read: PAN, P3 dan Partai Golkar) 

Dan meskipun Partai Golkar, partai politik paling gede nomor 2, tetapi tokohnya tidak moncer untuk menjadi calon Presiden dan Wakil Presiden. 

Jadi ada kecenderungan Partai Golkar akan dijadikan sebagai sebagai "political vehicle" bagi calon Presiden, entah siapa. 

Baca Juga: SalahkaH Anies Baswedan Gunakan Isu Agama? Prabowo, Ganjar Pranowo, Erick Tohir Bagaimana?

"Salah satu analisa/skenario yang sempat saya analisakan adalah, seandainya Ganjar Pranowo tetap dilepeh oleh PDIP,  dan PDIP tetap ngotot, tetap mengajukan/memajukan Puan Maharani, dan karena Puan Maharani elektabilitasnya  tidak moncer-moncer amat, cukup jadi nomor 2, maka sangat mungkin Puan Maharani akan merapat ke Prabowo Subianto atau Anies Baswedan"

Jadi kalau Prabowo Subianto - Puan Maharani, atau Anies Baswedan - Puan Maharani, maka yang terjadi adalah Ganjar Pranowo hilang.

Kalau Ganjar Pranowo hilang, sementara kita tahu, bahwa Ganjar Pranowo adalah putra mahkota dari Jokowi, dan terlihat mereka-mereka yang mendukung Presiden Jokowi, mendukung Ganjar Pranowo. 

Maka Ganjar Pranowo akan mungkin diupayakan "dijual" kepartai partai yang mendukungnya, dan yang potensial adalah Partai Golkar, karena Partai Golkar hanya membutuhkan satu mitra saja diluar P3, karena kalau dengan P3 tidak cukup kursinya, hanya 85 kursi + 9 kursi, maka totalnya hanya 104, padahal yang dibutuhkan 115.

Halaman:

Tags

Terkini