news

Geisz Chalifah Ungkap Habib Kribo Khawatir dan Ketakutan Kalau Anies Baswedan Menjadi Presiden

Senin, 9 Mei 2022 | 10:34 WIB
Habib Zein Assegaf alias Habib Kribo khawatir dan ketakutan jika Anies Baswedan menjadi Presiden (Tangkapan layar YouTube.com/ podcast Kanal Anak Bangsa)

Bisnis Bandung - Dalam channel youtube Refly Harun Official, ahli dan pakar hukum tata negara Refly Harun membahas sebuah sindiran atau kekhawatiran dan ketakutan Habib Kribo kalau Anies Baswedan menjadi presiden.

Habib Zein Assegaf alias Habib Kribo menuding Anies Baswedan dibesarkan oleh kalangan yang berpaham radikal dan intoleran.

Habib Kribo juga menyebut Anies Baswedan hidup tidak jauh dari lingkungan yang berpaham ajaran Wahabi.

Baca Juga: Tidak Dukung Prabowo dan Anies Baswedan, Ustadz Felix Siauw Bingung Disebut Ustadz Radikal

Sebab diungkap Habib Kribo bahwa seungguhnya Anies Baswedan itu berada di lingkungan ajaran Habib Rizieq Shihab yang dinilai radikal dan intoleran.

Menanggapi pernyataan Habib Zein Assegaf alias Habib Kribo, Geisz Chalifah mendadak ungkap fakta mengejutkan melalui akun Twitter pribadinya, Geisz Chalifah menanggapi ucapan Habib Kribo yang menyebut takut bila Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terpilih menjadi Presiden RI.

Geisz Chalifah membeberkan bahwa Habib Kribo sempat mau bertemu dengan Anies.

Baca Juga: Mohamad Sobary Mengaku Pernah Memaki-maki Anies Baswedan yang Ambisius Dalam Mencapai Cita-cita Politik

Tujuan Habib Kribo mau bertemu dengan Anies ialah ingin meminta kesiapan eks Menteri Pendidikan dan Budaya itu untuk menjadi Calon Presiden (Capres).

"Zen Segaf dtg ke Yayasan yg sy sbg ketuanya. Minta jadwal ktm Anies, meminta kesiapan Anies utk bersedia menjadi calon presiden,” cuitnya melalui akun Twitter @GeiszChalifah pada Sabtu, 7 Mei 2022.

Dalam kesempatan ini ahli dan pakar hukum tata negara Refly Harun mengatakan, narasinya adalah narasi perpecahan jadi dia sendiri bicara mengenai khawatir akan perpecahan bangsa tapi narasi yang dipakai narasi perpecahan, kita Lawan orang-orang ini dan lain sebagainya seolah-olah Pilpres itu adalah ajang untuk saling baku hantam.

"padahal yang namanya pemilihan presiden itu adalah kontestasi politik dan kewajiban kita hanyalah menyediakan sebuah kontestasi yang Fair democratic, jujur adil, soal Siapa yang terpilih kita serahkan kepada rakyat. tetapi Perjuangan kita adalah bagaimana hal-hal yang tidak adil itu dihilangkan,"ujarnya.

Baca Juga: Ernest Prakasa: Tidak Pilih Anies Baswedan dan Prabowo, Idealnya Pilpres 2024 Ada 3 Kandidat

Refly Harun menambahkan contoh presidensial thresholds misalnya jadi dia menjadi sebuah lapangan permainan equal The Reason equal opportunity there are equal opportunities untuk setiap the Pasangan calon yang ada itu yang harus kita jelmakan sesungguhnya.

Halaman:

Tags

Terkini