Bisnisbandung.com - Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan salah satu garda terdepan dalam mencegah terjadiya konflik, menjaga keamanan pada ajang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 yang akan datang.
Yana Mulyana mengungkapkan, menghadapi Pemilu 2024, TNI bersama Forkopimda menjadi pilar penting dalam mencegah konflik, menjaga keamanan dan kondusifitas.
Menurut Yana Mulayana, potensi konflik selama Pemilu bisa terjadi bahkan dari tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Baca Juga: Gelar Ketangkasan Domba, Kodim Sumedang Ajak Masyarakat Pulihkan Perekonomian Secara Bertahap
"Pada masa Pemilu, potensi konflik akan ada sejak di TPS. Di satu TPS dengan rata-rata jumlah pemilih 150 orang, ada 23 Partai dan 23 kepentingan. Ini yang harus dikawal bersama kondusifitasnya," ungkapnya.
Yana Mulyana pun menyebut, selama tahun politik, Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI maupun Polri harus menjaga netralitas sehingga menghasilkan Pemilu yang aman, damai, tenteram dan berkualitas.
Baca Juga: Terungkap 7 Cara Menghindari Kemiskinan Dalam Kehidupan, Nomor 1 Wajib Dilakukan
Netralitas adalah salah satu asas penting dalam penyelenggaraan tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan dan tugas pembangunan.
“Ditahun politik, ASN dan TNI dituntut untuk menjaga netralitas, dan tidak terlibat politik praktis,” imbuhnya
Ditegaskan Yana Mulyana, Pemilu yang berkualitas adalah partisipasi pemilih yang tinggi. Oleh karena itu, TNI mempunyai peran penting untuk menyosialisasikan Pemilu kepada warga.
Baca Juga: Kekerasan Terhadap Perempuan mungkinkah Dihapuskan?
"Tanpa partisipasi pemilih yang tinggi, kualitas Pemilu maka kurang baik. Kota Bandung pada tahun 2019 silam, angka partisipasi pemilih mencapai 87 persen, diharapkan di tahun 2024 mendatang bisa mencapai 90 persen,"
Yana Mulyana mengimbuhkan, TNI punya peran untuk melakukan sosialisasi kepada warga untuk berpartisipasi dalam Pemilu. Dengan salah satu harapan mendongkrak angka partisipasi pemilih.***