bisnisbandung.com - Gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang telah berlangsung sejak 10 Oktober dinilai rapuh dan hanya bertahan berkat tekanan kuat dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Meski secara resmi masih berlaku, situasi di Jalur Gaza kembali memanas setelah serangan udara Israel menewaskan warga sipil Palestina.
Pengamat Timur Tengah Hasibullah Satrawi menilai, serangan terbaru Israel merupakan respons atas tewasnya dua tentaranya akibat serangan kelompok bersenjata di wilayah perbatasan.
Baca Juga: Mendiktisaintek Soal Kematian Mahasiswa Udayana, Tekankan Kampus Harus Jadi Ruang Aman
Aksi balasan tersebut sempat membuat Israel menghentikan sementara suplai bantuan dan operasi militernya, namun keputusan itu hanya berlangsung selama dua jam sebelum akhirnya dibatalkan karena adanya tekanan dari Presiden Trump.
“Maka memang yang menjadi kunci kemudian adalah para mediator, para penjamin, terutama Amerika, terutama Donald Trump, dan negara-negara yang mendukung gencatan senjata ini,” ungkapnya dilansir dari youtube Liputan6.
Tekanan diplomatik dari Washington disebut menjadi faktor utama yang membuat gencatan senjata tetap bertahan hingga hari ke-11.
Baca Juga: Perundung Bisa Dipidana, Dugaan Perundungan di Kasus Kematian Mahasiswa Udayana
Mesir bahkan dilaporkan menyiapkan langkah untuk membuka kembali penyeberangan Rafah agar bantuan kemanusiaan dapat masuk ke Gaza, meskipun belum ada konfirmasi resmi hingga saat ini.
Sementara itu, ketegangan di Rafah memicu kekhawatiran terjadinya bentrokan baru antara pasukan Israel dan Hamas.
Pemerintah Amerika Serikat melalui Presiden Trump menilai bahwa pelanggaran gencatan senjata di wilayah tersebut bukan dilakukan oleh pimpinan utama Hamas, melainkan oleh kelompok pembangkang di internal organisasi itu.
Namun Hamas membantah tudingan tersebut dan menyatakan tidak mengetahui adanya kontak senjata di daerah itu.
Berdasarkan data dari otoritas Gaza, sejak gencatan senjata diberlakukan tercatat 97 warga sipil Palestina tewas akibat serangan udara Israel, termasuk dalam insiden Rafah yang menimbulkan puluhan korban jiwa.
Baca Juga: Survei Celios Bikin Kaget! Awalil Rizky: Publik Kecewa, Janji Politik Prabowo-Gibran Setengah Hati!