Status Perizinan dan Klarifikasi
Angga menegaskan bahwa seluruh wahana di Hibisc Fantasy Puncak telah memiliki izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), meskipun masih ada tiga wahana yang saat ini dalam proses perizinan.
Selain itu, pihaknya juga sedang melengkapi izin tahap kedua untuk perluasan area wisata.
Ia menambahkan bahwa selama ini PT Jaswita telah menerima peringatan terkait perizinan, tetapi belum mendapatkan surat resmi terkait perintah pembongkaran.
Menurutnya, masih ada tahapan hukum dan administratif yang harus ditempuh sebelum keputusan pembongkaran dapat dilaksanakan.
Dalam menghadapi persoalan ini, PT Jaswita ungkap mengedepankan pendekatan rekonsiliasi melalui negosiasi dan mediasi guna mencapai penyelesaian yang lebih baik.
Baca Juga: PEMERINTAH NDASMU! Pandji Pragiwaksono Kritik Kabinet Gemuk Prabowo
Pihaknya juga memastikan bahwa lahan yang digunakan telah memenuhi syarat lingkungan, termasuk izin Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN).
“Yang pertama terkait soal izin lahan itu kami tidak bermasalah, karena sudah ada perjanjian dengan PTPN dan terhadap pembangunan kawasan tersebut tidak seluruhnya lahan dari PTPN kami bangun menjadi sebuah bangunan,” ungkapnya.
“Kami juga memperioritaskan ruang terbuka hijau dan taman selain itu terkait izin lingkungan AMDAL dan ANDALALIN sudah adai, intinya secara lingkungan sudah memenuhi syarat-syarat minimun terkait lingkungan,” lanjut Angga.
Lebih jauh, Gubernur Dedi Mulyadi dikabarkan ingin mengubah konsep Hibisc Fantasy Puncak menjadi wisata hutan.
Rencana ini juga mencakup penggantian biaya investasi yang telah dikeluarkan investor, yang diperkirakan mencapai Rp 40 miliar, oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.***
Baca Juga: KAI Tingkatkan Kenyamanan KA Sancaka Utara dengan Kereta Ekonomi New Generation Modifikasi