Bisnisbandung.com - Houthi, kelompok pemberontak dari Yaman yang didukung Iran, klaim telah meluncurkan rudal balistik hipersonik yang berhasil menembus beberapa lapis sistem pertahanan udara Israel.
Serangan ini bikin heboh karena dianggap bisa menimbulkan konsekuensi besar, apalagi rudal tersebut diproduksi secara lokal di Yaman tanpa bantuan langsung dari Iran.
Dilansir dari youtube Islam Populer, menurut jurnalis pro-Houthi, Hosein Albukhaiti, rudal yang digunakan Houthi ini dibuat di Yaman.
Pernyataan ini memicu pertanyaan, apakah Houthi sedang mempersiapkan diri untuk konfrontasi penuh dengan Israel?
Baca Juga: Dari Pendukung Jadi Musuh, Ade Armando: Denny Siregar dan Rizieq Bersatu Melawan Jokowi
Sejak perang saudara pecah di Yaman tahun 2015, Houthi telah mengandalkan tiga sumber utama untuk persenjataan rudal mereka: gudang senjata lama, dukungan Iran, dan perdagangan senjata.
Namun, kali ini sorotan jatuh pada senjata dari gudang lama milik pemerintah Yaman yang berhasil dikuasai Houthi.
Yaman yang terpecah menjadi dua kubu, Utara dan Selatan, menerima bantuan militer dari negara adidaya selama era Perang Dingin.
Pemerintah Yaman dulu mendapatkan rudal dari Uni Soviet, Korea Utara, dan bahkan Amerika Serikat. Nah, ketika Houthi muncul di awal 2000-an, mereka berhasil mengakses sistem rudal dari gudang-gudang tersebut.
Baca Juga: Fenomena Kotak Kosong di Pilkada, Rocky Gerung: Tanda Demokrasi Indonesia Mati
Tidak hanya itu, Houthi juga dikenal dekat dengan Iran. Meskipun Iran tidak secara terang-terangan mengakui keterlibatan mereka, beberapa bukti menunjukkan adanya dukungan dari negeri para Mullah ini.
Bahkan, buku ‘War in Yemen’ mendokumentasikan bahwa beberapa rudal yang ditemukan di medan perang mengandung label dalam bahasa Persia.
Pada bulan Juni lalu, Houthi memperkenalkan rudal baru yang mereka klaim mampu terbang dengan kecepatan hipersonik.
Baca Juga: Refly Harun Ungkap Agenda Besar Dibalik Ekspor Pasir Laut yang Kontroversial