Rocky Gerung Bongkar Adanya Siasat Dibalik Lima Kader NU Pergi ke Israel: Sudah Menjadi Target oleh Mossad

photo author
- Minggu, 21 Juli 2024 | 16:50 WIB
Rocky Gerung (dok instagram @rockygerungofc  )
Rocky Gerung (dok instagram @rockygerungofc )

Bisnisbandung.com - Baru-baru ini, masyarakat Indonesia dihebohkan oleh kabar lima kader Nahdlatul Ulama (NU) yang melakukan pertemuan dengan Presiden Israel.

Hal ini menimbulkan kekecewaan publik, terutama di tengah maraknya seruan boikot terhadap Israel.

Ketika umat Islam di seluruh dunia berusaha memboikot Israel, langkah lima kader ini dianggap bertentangan dengan semangat tersebut.

Baca Juga: Indonesia Negara ke-13 Paling Banyak Kebocoran, Inilah Pendekatan Pencurian Data dengan Ragam Modus

Rocky Gerung, melalui channel YouTube pribadinya, menanggapi kontroversi ini dengan pandangan yang tajam. Menurutnya, tindakan kader NU tersebut merupakan hasil dari siasat diplomatik Israel.

Rocky Gerung  menjelaskan bahwa dalam sejarah diplomasi, terutama sejak abad ke-15, kekuatan besar selalu menggunakan dua metode: serangan militer dan persuasi atau hegemoni.

Menurutnya Israel memanfaatkan soft diplomacy untuk mencapai tujuannya. "Israel tahu bahwa Indonesia tidak punya hubungan diplomatik dengan negaranya dan mayoritas penduduknya Muslim," ujarnya.

Baca Juga: Refly Harun Beberkan Dugaan Prabowo akan Melanjutkan Langkah Presiden Jokowi Sebagai Alat Asing

Israel menganggap bahwa menundukkan Indonesia secara naratif lebih mungkin daripada melalui kekuatan militer.

 "Kelihatannya, strategi Israel sudah berjalan mungkin sejak 56 tahun lalu, memprediksi bahwa yang paling efektif adalah masuk melalui NU," tambahnya.

Rocky juga menyebutkan bahwa ketegangan internasional yang melibatkan Israel masih tinggi, terutama dengan pemerintahan konservatif Benjamin Netanyahu dari Partai Likud.

Baca Juga: Istana Sebagai Alat Oligarki, Refly Harun: Jokowi Tidak Mungkin Digunakan Lagi Ketika Tak Berkuasa

Dalam kondisi ini, Israel memanfaatkan operasi intelijen untuk mendekati Indonesia, sebuah metode yang juga digunakan pada masa pemerintahan Soeharto.

 "Operasi intelijen Israel sudah ada sejak zaman Soeharto, meskipun tidak ada hubungan diplomatik, perdagangan bisa dilakukan melalui pihak ketiga," ungkap Rocky.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KPK dan Kejagung Berbagi Peran Tangani Kasus Korupsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:00 WIB
X