Baca Juga: Rp71 Triliun untuk Program Makan Siang Gratis, Sri Mulyani Laporkan Anggaran kepada Jokowi
Namun menurut Prof Hardinsyah hal yang terpenting adalah melengkapi makanan tersebut dengan lauk.
Menurut Prof. Hardinsyah, variasi lauk penting untuk memenuhi kebutuhan protein dan gizi lainnya.
“Misalnya hari ini tempe sama telur, besok tempe sama ayam, lusa lagi ikan sama telur, kalau mampu ada susu. kalau telur dua butir, susu dua gelas,” katanya.
Selain itu, Prof. Hardinsyah menekankan pentingnya memastikan makanan yang diberikan dalam program MBG enak, tidak membosankan, dan tidak menyebabkan alergi.
Baca Juga: Golkar Dukung Anggaran Pendidikan Rp 741,7 Triliun di 2025 untuk Program Makan Siang Gratis
Makanan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi anak-anak agar mereka mau mengonsumsinya.
“Jadi gak hanya jenisnya, cara ngolahnya supaya bisa makan enak, tapi bagaimana menyajikannya. Jangan kayak di pengungsian, suruh berbaris, disendokin, cara penyajiannya harus menarik dan gak bikin anak ketakutan, bahkan kalau bisa melibatkan partisipasi anak, dia bagi-bagi di kelasnya, berdoa bareng, cuci piringnya, kalau ada partisipasi gak ada masalah,” katanya.***