Bisnisbandung.com - Baru-baru ini, Wikileaks menemukan dokumen rahasia dari Kementerian Intelijen Israel yang mengungkapkan rencana pemindahan paksa warga sipil Gaza ke Mesir.
Penemuan ini terjadi tak lama setelah Julian Assange, pendiri Wikileaks, dibebaskan dari penjara di Inggris.
Dokumen tersebut, yang terverifikasi pada Oktober 2023, menguraikan tujuan strategis jangka panjang dari pemindahan ini.
Dokumen penasehat dari Kementerian Intelijen Israel tersebut merinci sebuah rencana tiga tahap.
Baca Juga: Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang, Tanda Kerapuhan di Tengah Konflik Gaza
Tahap pertama melibatkan pendirian kota-kota sementara di Sinai untuk menampung warga Gaza.
Tahap kedua adalah pembukaan koridor kemanusiaan untuk memfasilitasi pemindahan warga.
Tahap ketiga mencakup pembangunan kota-kota permanen di Sinai Utara yang akan menjadi tempat tinggal baru bagi para pengungsi.
Penemuan ini kembali menegaskan peran Wikileaks sebagai organisasi yang mengungkapkan informasi rahasia.
Sebagai penerbit dokumen yang bocor, Wikileaks telah lama dikenal sebagai platform yang menyediakan informasi penting yang disampaikan oleh sumber anonim.
Reputasi mereka dalam membawa informasi tersembunyi ke publik terus diperkuat dengan penemuan dokumen-dokumen seperti ini.
Baca Juga: Prabowo Subianto: Indonesia Berkomitmen Mendukung Kemerdekaan Palestina dan Gencatan Senjata di Gaza
Menurut dokumen yang ditemukan, tujuan utama dari pemindahan ini adalah untuk memberikan hasil strategis yang positif bagi Israel.
Rencana ini diharapkan dapat mengurangi ketegangan di Gaza dan membuka peluang untuk stabilitas jangka panjang di wilayah tersebut.