Bisnisbandung.com - Dalam sebuah acara televisi, Rocky Gerung memberikan pandangan kritis terhadap perbandingan yang dibuat oleh airlangga mengenai Gibran Rakabuming dan Sultan Syahrir.
Menurut Rocky, perbandingan tersebut tidak tepat dan tidak berdasar pada fakta sejarah dan kemampuan individu yang bersangkutan.
Rocky Gerung menyebutkan bahwa Sultan Syahrir, pada usia yang belum mencapai 40 tahun, telah mampu berdebat di forum internasional dan mengalahkan para diplomat dunia.
"Sultan Syahrir itu umurnya belum 40 itu dan sudah berdebat di forum internasional itu mengalahkan seluruh diplomat dunia itu." Kata rocky.
Syahrir berdalil kuat bahwa Indonesia tidak boleh ditahan oleh persengkongkolan Barat pada masa kemerdekaan.
Kehebatan Syahrir dalam diplomasi internasional menunjukkan kapabilitas dan pengaruhnya yang luar biasa di panggung global.
Di sisi lain, airlangga pernah menyatakan bahwa Gibran Rakabuming memiliki kesamaan dengan Sultan Syahrir.
Baca Juga: Kritik Tajam Rocky Gerung terhadap Langkah Politik Prabowo yang Kenalkan Gibran ke Pangeran MBZ
Pernyataan ini dianggap tidak beralasan oleh Rocky Gerung, mengingat Gibran belum menunjukkan pencapaian serupa.
Saat ini, Gibran menjabat sebagai Wali Kota Solo, yang menurut Rocky, lebih mudah dibandingkan dengan memimpin organisasi mahasiswa seperti BEM UI atau BEM UGM, yang memiliki proses dan dinamika lebih kompleks.
"Satu waktu Airlangga bilang, Gibran itu persis seperti Sultan Syahrir itu.
Gibran belum ngapa-ngapain.
Gibran memimpin wali kota Solo Dan memimpin wali kota Solo lebih mudah daripada memimpin BEM UI, BEM UGM gitu.
Karena prosesnya lebih rumit di situ kan" lanjut rocky.
Rocky menegaskan bahwa membandingkan Gibran dengan Sultan Syahrir adalah kesalahan besar.
Bukan karena ketidakmampuan Gibran, melainkan ketidakmampuan Airlangga dalam memahami sejarah.
Menurut Rocky, sejarah Indonesia adalah sejarah pemikiran yang mendalam, bukan sekadar hasil institusi hukum atau politik semata.