Bisnisbandung.com - Pada Kamis, 16 Mei 2024, Presiden Rusia Vladimir Putin disambut hangat oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping di Beijing.
Ini adalah kunjungan kenegaraan pertama Putin sejak pelantikannya pekan lalu, menandai babak baru dalam hubungan antara dua kekuatan besar dunia.
Pertemuan ini berlangsung di tengah ketegangan geopolitik yang semakin meningkat dengan negara-negara Barat.
Baca Juga: Viral! Petugas Bandara Jatuh dari Pintu Pesawat: Reaksi Netizen dan Klarifikasi Maskapai
Kedua pemimpin tersebut dikenal memiliki pandangan dunia yang serupa, khususnya dalam melihat peran dan pengaruh Barat.
Putin dan Xi berpendapat bahwa negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, sedang mengalami kemunduran dalam berbagai aspek, termasuk ekonomi dan politik.
Sebaliknya, mereka melihat negara mereka sebagai kekuatan yang sedang bangkit dan siap menantang dominasi Barat dalam berbagai bidang strategis.
Hubungan antara Rusia dan Tiongkok telah semakin erat dalam beberapa tahun terakhir, baik dalam bidang ekonomi, teknologi, maupun militer.
Baca Juga: Rocky Gerung Kritik Gaya Hidup Mewah Komisioner KPU, 'Busuknya Institusi Negara'
Kunjungan Putin ini dianggap sebagai simbol komitmen kedua negara untuk memperkuat aliansi mereka.
Dalam berbagai kesempatan, kedua pemimpin ini sering menegaskan pentingnya kerjasama bilateral untuk mengatasi tantangan global dan mencapai stabilitas regional.
Salah satu topik utama dalam pertemuan ini adalah peningkatan kerjasama di sektor teknologi dan militer.
Baca Juga: Refly Harun Kritik Anies Baswedan yang Ingin Beristirahat Setelah Pilpres 2024
Rusia dan Tiongkok telah melakukan beberapa proyek bersama di bidang teknologi tinggi, termasuk pengembangan kecerdasan buatan dan eksplorasi luar angkasa.