Bisnisbandung.com - Pemerintah Amerika Serikat melalui Gedung Putih secara tegas menolak tuduhan bahwa senjata mereka digunakan untuk melakukan genosida di Gaza.
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, menyampaikan hal ini kepada wartawan pada Selasa, 14 Mei 2024.
Pernyataan tersebut merupakan respons terhadap tuduhan yang semakin gencar terkait operasi militer di Gaza.
Baca Juga: Jokowi Klarifikasi Rumor Jadi Penasihat Prabowo, 'Tanyakan ke Pemimpin Selanjutnya'
“Kami tidak percaya apa yang terjadi di Gaza adalah pembantaian. Kami dengan tegas menolak klaim tersebut,” ujar Sullivan.
Menurutnya, kebijakan luar negeri AS selalu berlandaskan pada nilai-nilai kemanusiaan dan penegakan hak asasi manusia.
Pernyataan ini bertujuan untuk meredakan kekhawatiran internasional yang berkembang terkait eskalasi konflik di wilayah tersebut.
Sullivan juga menegaskan bahwa AS telah menghentikan pengiriman bom seberat 2.000 pon ke Israel.
Baca Juga: Luhut Binsar Panjaitan Jelaskan Maksud Pesan kepada Prabowo, 'Jangan Bawa Orang Toxic'
“Kami tidak percaya bahwa bom-bom ini harus dijatuhkan di kota-kota yang padat penduduk,” tambahnya.
Keputusan ini diambil sebagai langkah pencegahan untuk menghindari jatuhnya korban sipil dalam jumlah besar dan kerusakan yang meluas.
Namun, pernyataan dari Gedung Putih ini tidak serta-merta menghentikan bantuan militer lainnya.
Presiden Joe Biden baru saja mengirim rudal ke Israel untuk digunakan dalam operasi militer di Rafah.
Langkah ini menimbulkan kontroversi, mengingat ketegangan yang terus meningkat di kawasan tersebut.