Bisnisbandung.com - Presiden Jokowi mengungkapkan kekagetannya atas desas-desus yang menyebutkan bahwa dirinya akan menjadi penasihat bagi Prabowo Subianto.
Namun dengan tegas Jokowi menyatakan bahwa ia masih akan menjabat sebagai Presiden selama enam bulan ke depan.
Jokowi menegaskan bahwa hal tersebut sebaiknya ditanyakan kepada pemimpin selanjutnya.
Baca Juga: 5 Cara Menabung dengan Cepat bersama Pasangan
Dikutip dari youtube merdekadotcom, Jokowi menyatakan, "Saya masih menjabat sebagai Presiden, masih enam bulan lagi. Kok bisa jadi penasihat Pak Prabowo?."
Jokowi juga menyampaikan sedikit kelucuan terkait rumor tersebut.
"Jadi masih terlalu dini untuk membicarakan peran saya di masa depan," ujarnya sambil tersenyum.
Isu tentang peran politik Jokowi khususnya terkait hubungannya dengan Prabowo Subianto telah menjadi topik hangat dalam beberapa hari terakhir.
Namun, Jokowi menegaskan bahwa fokusnya saat ini adalah pada tugas-tugasnya sebagai Kepala Negara, yang masih berlangsung hingga enam bulan ke depan.
Baca Juga: 5 Cara Pintar Menghemat Uang Bersama Pasangan
Diberitakan sebelumnya Menteri Investasi Bahlil Lahadalia beberapa waktu lalu sempat menyampaikan peluang Jokowi diposisikan sebagai salah satu penasihat bagi Prabowo.
"Ya semua kemungkinan itu kan bisa terjadi. Ya namanya kemungkinan semua terjadi selama dalam rangka konstitusional," kata Bahlil.
Meski demikian, Bahlil memperkirakan bahwa Jokowi tidak akan ikut campur dalam pemerintahan Prabowo, terutama dalam menentukan susunan anggota kabinet.
Menurutnya, Jokowi sangat memahami bahwa hal itu merupakan hak prerogatif presiden terpilih.
Artikel Terkait
Luhut Panjaitan Desak Pemerintah Tolak Masuknya Warga Asing Bermasalah
Hotman Paris Soroti Kejanggalan BAP dalam Kasus Vina Cirebon, Ada Pengaruh Aparat?
PDIP Siapkan Delapan Nama Potensial untuk Pilkada Jakarta, Siapa Saja Mereka?
Prabowo Pastikan Kepemimpinannya Tak Terpengaruh Latar Belakang Militer
Politikus Demokrat Dede Yusuf Akan Maju dalam Pilkada Serentak 2024?
Djarot Syaiful Hidayat Tanggapi Usulan Kader PDIP yang Melegalkan Politik Uang