Bisnisbandung.com - Serangan Iran dengan meluncurkan drone ke arah Israel telah memicu respons tegas dari pihak Israel.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan kesiapan Israel menghadapi skenario terburuk dalam konfrontasi dengan Iran.
Ini terjadi setelah serangan udara pekan lalu oleh Israel yang menewaskan sejumlah militer Iran, meningkatkan kewaspadaan Israel terhadap ancaman serangan lebih lanjut.
Sementara itu, di tingkat internasional, Presiden Joe Biden merespons situasi ini dengan mempersingkat akhir pekannya untuk fokus pada isu keamanan nasional dan situasi di Timur Tengah.
Gedung Putih menyatakan dukungan penuh terhadap pertahanan Israel terhadap serangan udara Iran, menunjukkan solidaritas Amerika Serikat terhadap sekutunya di kawasan tersebut.
Baca Juga: Boikot Produk Israel Berhasil? Israel Mulai Kesulitan Membiayai Perang Melawan Hamas
Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat turut memberikan dukungan tanpa batas bagi pertahanan Israel dari ancaman Iran dan proksi-proksi regional yang didukungnya.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin menjalin komunikasi intensif dengan rekannya yaitu Israel, menegaskan bahwa Israel dapat mengandalkan dukungan penuh dari Amerika Serikat untuk melindungi diri dari serangan apapun yang mungkin terjadi.
Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan juga menegaskan komitmen Washington terhadap keamanan Israel.
Hal ini menunjukkan bahwa AS akan terus berada di sisi Israel dalam menghadapi tekanan dari Iran.
Dengan ketegangan yang semakin meningkat antara Iran dan Israel, perhatian global tertuju pada upaya meredakan situasi ini.
Berbagai pihak, baik dalam dan luar kawasan, berupaya untuk mencari solusi diplomatis guna mencegah eskalasi konflik yang berpotensi berbahaya bagi stabilitas Timur Tengah.
Penekanan pada dialog dan kerja sama internasional menjadi kunci dalam menangani konflik ini.
Situasi ini juga mengingatkan akan kompleksitas dan sejarah panjang konflik antara Iran dan Israel.
Baca Juga: Jusuf Kalla Harapkan Perdamaian di Tengah Ketegangan Israel-Iran