“Mereka mengatakan kepada kami bahwa melukis bendera Palestina itu dilarang, bahkan warnanya juga dilarang.”
Issam kemudian berkata: “Bagaimana jika saya membuat bunga berwarna merah, hijau, hitam dan putih? ", dan petugas tersebut menjawab, "Itu juga akan kami sita."
Baca Juga: Cara Memperbaiki Hubungan dengan Pasangan: Kunci Kebahagiaan Bersama
Larangan terhadap bendera Palestina baru dicabut pada tahun 1993 setelah Perjanjian Oslo yang mengatur pengakuan timbal balik antara Israel dan Palestina.
Perjanjian tersebut merupakan perjanjian resmi Israel-Palestina pertama dalam beberapa dekade yang bertujuan untuk menyelesaikan konflik antara kedua wilayah.
The New York Times juga menyoroti peran semangka sebagai simbol Palestina di era pelarangan bendera.
Baca Juga: Resmi Turun! Inilah Harga BBM di Pertamina, Shell, BP dan Vivo, Intip Mana Yang Paling Murah
Menurut sebuah laporan, beberapa anak muda dari Jalur Gaza ditangkap karena membawa irisan semangka saat protes.
Simbol semangka sebagai perlawanan ini kemudian diperkenalkan kembali oleh seniman Khaled Hourani dalam “The Story of the Watermelon” dalam buku berjudul “Subjective Atlas of Palestine” pada tahun 2007.***