Bisnisbandung.com - Konflik 12 hari antara Iran dan Israel terus menuai beragam pandangan dari berbagai pihak. Salah satu sudut pandang datang dari Monique Rijkers, seorang aktivis pro Israel.
Menurutnya, dalam konfrontasi terbaru ini, Israel justru keluar sebagai pihak yang menang karena berhasil melaksanakan operasi militer secara terukur dan terfokus, berbeda dengan pendekatan Iran yang dinilai membabi buta.
“Israel menang karena, satu, Israel hanya menyasar target khusus, spesifik saja, tidak membabi buta seperti yang dilakukan oleh Iran,” jelasnya di youtube Indonesia Lawyers Club.
Baca Juga: Di Balik Konflik Iran dan Israel, Diduga Ada Pertarungan Dua Ideologi Mesianik Abad Modern
Monique menekankan bahwa serangan yang dilakukan oleh Israel hanya ditujukan pada target-target strategis milik militer Iran, seperti fasilitas peluncuran rudal, kantor intelijen di Teheran, hingga situs nuklir yang dianggap berbahaya.
Pendekatan ini menurutnya berbeda dari Iran yang justru melakukan serangan secara acak, menyebabkan kerusakan pada rumah ibadah, rumah sakit, hingga permukiman sipil di wilayah Israel.
“Iran merudal secara acak. Warga sipil kena, rumah orang kena. Rumah Sakit Soroka di Kota Be’er Sheva itu kota Arab dan Yahudi di Israel selatan, di Gurun Negev ini juga kena rumah sakit. Lalu masjid di Haifa, Al-Jarinah, itu juga kena,” bebernya.
Baca Juga: Israel Kalah dalam Dua Aspek Vital, Pengamat Timur Tengah Menilai Iran Menang 2-0
“Israel hanya menyerang aset militer dari Garda Revolusi Iran. Misalnya yang diserang adalah kantor intelijen di Kota Teheran, peluncur rudal karena mau menembakkan ke Israel, dan tentu saja fasilitas nuklirnya. Jadi, intinya, Israel bukan membabi buta,” terusnya.
Ia juga menyebut bahwa sebelum melakukan serangan, militer Israel melalui juru bicara resminya bahkan memberikan peringatan evakuasi dalam bahasa Parsi kepada warga sipil yang tinggal di sekitar lokasi target. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk upaya mengurangi korban non-militer.
Dalam waktu singkat, yaitu 12 hari, Israel disebut berhasil menguasai 25 dari 31 provinsi di Iran. Operasi lintas udara Israel diklaim mampu menjangkau wilayah sejauh Teheran–Yerusalem tanpa mendapat serangan balasan yang signifikan dari militer Iran.
Hanya empat drone Israel yang dilaporkan berhasil dijatuhkan, sementara kekuatan udara Israel tetap mendominasi selama eskalasi berlangsung.
Monique menyatakan bahwa keberhasilan ini menjadi perhatian bagi para pengamat militer global, mengingat efisiensi operasi dan kecepatan pencapaian tujuan strategis dalam jangka waktu yang sangat terbatas.
Baca Juga: Sudah Putus Asa dan Terjerat 13 Masalah Berat! Amien Rais Bongkar Kondisi Jokowi
Artikel Terkait
Perang Iran-Israel Jadi Alarm! Adi Prayitno: Indonesia Harus Siap Tempur Segala Situasi
Tajam! Soal Perang Iran-Israel, Pengamat: Trump Masuk Jebakan Kedunguannya Sendiri
Eropa Paling Terancam Krisis Energi jika Iran Tutup Selat Hormuz, Pengamat Ingatkan Risiko Global
Timur Tengah dalam Cengkeraman Barat! Abu Janda Ungkap Iran Tidak akan Tutup Selat Hormuz
Israel Kalah dalam Dua Aspek Vital, Pengamat Timur Tengah Menilai Iran Menang 2-0
Di Balik Konflik Iran dan Israel, Diduga Ada Pertarungan Dua Ideologi Mesianik Abad Modern