BisnisBandung.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) memutuskan menghapus jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di jenjang SMA.
Kemendikbud Ristek memutuskan menghapus jurusan SMA mulai tahun ajaran baru 2024/2025.
Kebijakan merupakan bagian dari penerapan Kurikulum Merdeka sudah ditetapkan sebagai kurikulum nasional.
Kurikulum Merdeka sudah diterapkan bertahap berdasarkan pada 2021 lalu.
Baca Juga: Menata Kembali Pendidikan Moral Bagi Semua Indivdu Di Indonesia
Akademisi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Simalungun (USI), Bismar Sibuea menilai, baikny juga penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa.
Dengan penghapusan ini para siswa-siswa akan lebih merdeka atau secara umum
“Saya pribadi setuju dengan penghapusan itu, sebab sudah lama menghantui para pelajar dan orang tua. Seolah-olah kalau masuk IPA lebih pintar dari IPS atau pun Bahasa,” ujar Bismar.
Bismar mengatakan, jika mengacu pada fakta di lapangan, para pemimpin negara justru orang-orang berlatar belakang dengan IPS dan sosial politik.
Baca Juga: Rangkaian Peringatan Hari Guru Nasional 2023, Memacu Inovasi Dalam Penerapan Kurikulum Merdeka
“Asumsi-asumsi seperti itu perlu dihapus dari dunia pendidikan, pengelompokan kurang tepat. Namun mungkin perlu jadi catatan, bahwa dalam setiap mata pelajaran (mapel) kita ketahui sudah ada Capaian Pembelajaran (CPL). Di tingkat SMA sederajat sangat penting disisipkan CPL menyiapkan para peserta didik ke dunia kerja ataupun kuliah,” ujarnya lagi.
“Tentunya dalam menyiapkan CPL perlu penyatuan konsep pusat dengan daerah,” sambungnya.
Diungkapkannya, Dinas Pendidikan (Disdik) di daerah mengetahui kebutuhan di lapangan.
Sehingga perlu dikolaborasi CPL nasional dengan CPL daerah sekolah berdiri.
Artikel Terkait
Prabowo Riset ke Sekolah China Untuk Persiapkan Program Makan Siang Gratis
Hasto Soroti Ancaman Hukum Otoriter Dengan Membuka Sekolah Hukum PDIP
Unik! Sekolah Ini Adakan Lomba Renang di Halaman Sekolah Saat Class Meeting
Pejabat Titip Kursi, Menko PMK Muhadjir Effendy: Demi Anak Masuk Sekolah Favorit
Tak Lagi Berbasis Pendidikan dan Wawasan, 5 Langkah Mengembangkan Strategi Pemasaran di Era Digital
Anggaran dari Duit Pribadi, Gibran Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Sekolah Solo