Bisnisbandung.com - Senator Amerika Serikat, Lindsey Graham, menyatakan kekhawatirannya pada Selasa, 21 Mei 2024, terkait permohonan kejaksaan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pejabat senior Israel.
Menurut Graham, tindakan tersebut tidak hanya membahayakan Israel, tetapi juga dapat berimplikasi pada Amerika Serikat.
"Jika mereka melakukan ini ke Israel, kita berikutnya," ujarnya dengan tegas.
Pernyataan tersebut muncul setelah ICC mengajukan permohonan yang kontroversial, memicu perdebatan sengit di kalangan internasional.
Graham menegaskan bahwa tindakan ICC ini dapat membuka pintu bagi penuntutan serupa terhadap tentara dan pejabat Amerika, khususnya yang terlibat dalam operasi militer di luar negeri.
"Kelompok ini mencoba mengejar tentara kami," kata Graham, merujuk pada upaya sebelumnya ICC untuk menyelidiki tindakan militer AS di Afghanistan.
Graham juga mengkritik ICC atas apa yang ia sebut sebagai "tindak yang menghebohkan."
Dia menekankan bahwa AS harus mengambil langkah-langkah untuk melindungi kepentingannya sendiri serta mendukung sekutu-sekutunya, termasuk Israel.
"Jadi pada akhirnya, yang saya harapkan adalah kami memberlakukan sanksi terhadap ICC," ujar Graham, menyoroti perlunya tindakan tegas terhadap badan internasional tersebut.
Pernyataan Graham mendapat beragam reaksi di Washington.
Beberapa pihak mendukung sikap tegas terhadap ICC, sementara yang lain menganggap langkah tersebut bisa merusak kredibilitas Amerika Serikat di mata dunia.
Para pendukung Graham berpendapat bahwa ICC telah melampaui batas dan perlu dikendalikan, sedangkan para pengkritik mengingatkan tentang pentingnya penegakan hukum internasional dan hak asasi manusia.
Sementara itu, isu ini juga mengundang perhatian internasional.
Artikel Terkait
Siap melawan Rusia? Deretan Alutsista terbaru dan mematikan Amerika Serikat tahun 2023
Joe Biden Bela Israel, Warga Amerika Serikat Justru Berpesta atas Penyerangan Hamas
Buatan Amerika Serikat? Melihat peta kekuatan militer Irak siap lindungi Palestina dari serangan Sekutu Israel
JPMorgan Memprediksi Pemerintah Amerika Serikat Tidak Akan Melonggarkan Aturan Kripto, Ini Alasannya
Pulang dari Amerika Serikat, Presiden Jokowi Bawa Oleh-Oleh Investasi Exxon Mobil Senilai 20 Miliar USD
Bukan hanya Amerika Serikat, Deretan negara pendukung Israel untuk melawan pasukan Hamas dari Palestina