Bisnisbandung.com – Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 mencatat bahwa penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia sebesar 10,48% sedangkan pada tahun 2023 naik 1,27% menjadi 11,75%.
Kenaikan persentase tersebut juga meningkatkan rasio ketergantungan lansia menjadi per 100 penduduk usia produktif menanggung 17 penduduk lansia.
Tanggal 29 Mei diperingati sebagai Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN). Walaupun sudah dicanangkan secara resmi oleh Presiden RI tahun sejak 1996 lalu, namun perhatian terhadap lansia masih belum gencar.
Baca Juga: Ini Dia Makna Kenaikan Yesus Kristus, Yang Diperingati Hari Ini
Kenyataan di Indonesia banyak lansia (oma opa) yang tidak tinggal serumah bersama anak cucu mereka. Usia Oma Opa yang sudah lanjut usianya, tidak mungkin bisa saling menjaga dan merawat.
Apakah masuk panti jompo menjadi pilihan untuk lansia? dr. Vera, Sp.PD., K.Ger. dalam YouTube Channelnya Oma Opa Bugar, mengatakan “kalaupun tinggal serumah dengan anak dan menantu, mereka sibuk bekerja sehingga tidak bisa merawat oma-opanya.”
Di Indonesia, fasilitas perawatan yang khusus bagi lansia jumlahnya terbatas. Panti jompo menjadi salah satu yang sering menjadi pertimbangan untuk oma-opa. Namun syarat untuk masuk panti jompo kebanyakan diperuntukan bagi lansia yang masih mandiri.
Lansia yang tinggal di rumah sendiri, tanpa adanya pengawasan dan perawatan yang baik, seringkali terkena jamur atau bakteri yang bisa mengakibatkan kondisi kesehatan mereka menjadi rentan.
Selain itu, lansia yang tanpa pengawasan juga cenderung sering jatuh sehingga bisa cedera bahkan hingga patah tulang.
Berbagai kemungkinan buruk yang bisa terjadi, dapat semakin membuat kondisi kesehatan lansia menjadi menurun dengan drastis. Hal ini bisa menyebabkan lansia menjadi tidak mandiri lagi.
Apakah lansia yang sudah tidak mandiri membutuhkan caregiver yang profesional ataukah cukup dirawat oleh keluarga saja?
Baca Juga: Peringatan Hari Kartini: Inspirasi dan Perjuangan Wanita Indonesia
dr. Vera, Sp.PD., K.Ger. sebagai geriatris yang berfokus pada penanganan, diagnosis serta pencegahan penyakit dan gangguan kesehatan yang menyerang kalangan lansia menjelaskan, “jika keluarga memiliki waktu yang cukup maka akan lebih baik dirawat oleh keluarga.”
Artikel Terkait
Jabar Siapkan Perda Lansia
Kebakaran Tewaskan Lansia Penerima Bantuan Rutilahu
YANA MULYANA - Lansia Agar Tetap Produkstif
Otak Lansia Bisa Bekerja Layaknya Remaja 20 Tahun
4,4 Juta Lansia Jabar Segera Divaksinasi
Guru Dan Lansia Di Sumedang Jadi Target Utama Untuk Vaksin